Gila Pangkat

  1. Hadis:

    إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُوْنَ عَلَى الْإِمَارَةِ وَإِنَّهَا سَتَكُوْنُ نَدَامَةً وَحَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَنِعْمَتِ الْمُرْضِعَةُ وَبِئْسَتِ الْفَاطِمَةُ

    Artinya:
    Sesungguhnya kamu akan menginginkan sekali pangkat (dalam pemerintahan), dan sesungguhnya kamu akan menyesal dan sedih (karena gila pangkat itu). Maka sebaik-baiknya adalah wanita yang menyusui, dan yang sejahat-jahatnya wanita yang menyapih.

    Asbabul Wurud:
    Abu Hurairah menceritakan, aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ”Wahai Rasulullah SAW, kenapa engkau tidak mengangkatku untuk memangku suatu jabatan?” Rasulullah SAW menjawab seperti bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    Bukhari An-NaSa'i Dari Abu Hurairah R.A


    Khilafah atau imarah (jabatan dalam pemerintahan) menimbulkan kesedihan/penyesalan di hari kiamat bagi orang yang menjalankan fungsi khilafah itu dengan mengabaikan (tidak mempedulikan sunnah Rasulullah SAW) dan sunnah khulafa'ur rasyidin. Maka nikmatnya menduduki jabatan pemerintahan itu hanyalah pada permulaannya, yakni di dunia ini, karena dapat memamerkan pangkat dan harta, dan kelezatan kepuasan.

    Sebab itu disebut dengan kiasan dalam Hadis di atas dengan ungkapan "nikmatnya wanita yang menyusui." Tetapi Ketika pangkat itu dilepaskan, waktu itulah dirasakan pahitnya, yaitu Ketika datangnya kematian. Rasulullah SAW melukiskan dengan ungkapan "sejahat-jahatnya wanita yang menyapih." saat yang bersangkutan diperiksa segala perbuatannya dan bertanggungjawab atas adanya orang yang lapar, yang miskin dengan pakaian compang-camping, dan yang teraniaya. Demikian pula diperiksa mengenai harta yang Dia peroleh. untuk apa dibelanjakan, dan bagian-bagian yang berhak memperoleh perbelanjaan (Dari negara).

    Bila ia melaksanakan dengan cara yang baik, maka kebaikanlah yang akan diperolehnya. Kalau Dia dilalaikan oleh dunia dan selalu sibuk sehingga lupa mengingat akhirat, maka keadaannya seperti bayi yang baru lepas Dari penyapihan ibunya.