Perumpamaan Kota Madinah

  1. Hadis:

    إنَّمَا الْمَدِيْنَةُ كَالْكِيْرِ تَنْفِي خَبَثَهَا وَتَنْصَعُ طَيِّبَهَا

    Artinya:
    Sesungguhnya kota Medinah itu seperti dapur pandai besi, meng­hilangkan kotoran besi, memercikkan kebaikannya.

    Asbabul Wurud:
    Tercantum dalam Shahih Muslim Dari Jabir bin Abdullah, katanya: "Seseorang Arab baDari membaiat (mengucapkan sumpah setia) kepada Rasulullah SAW. Setelah itu ia ditimpa penyakit demam panas di Medinah. Dia datang menghadap Rasulullah SAW dan mengatakan: "Wahai Muhammd, cabutlah kembali baiatku!” Nabi menolak. Arab BaDari itu datang lagi dan mengajukan permintaan yang sama. Tapi Nabi tetap menolaknya. Dia datang lagi, namun Nabi tetap menolaknya. Orang itu keluar (pergi). Nabi bersabda bahwa negeri Medinah bagaikan bengkel pandai besi ?. dan seterusnya bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Nasai Ibnu Majah dan Ibnu Abi Syaibah Dari Jabir bin Abdullah.


    Hadis di atas menyatakan betapa Arab baDari itu tak tahan dengan cobaan hidup tinggal di Medinah. Negeri itu dilukiskan seperti bengkel pandai besi untuk menempa besi sehingga bersih (Dari karatnya) dan tinggal yang mumi saja. (Begitu pula Medinah adalah negeri tempat menempa iman). Al-Munawi berpendapat keadaan itu hanya khusus di zaman Nabi saja. Sebab tak ada yang sanggup berhijrah dan menetap di Medinah, kecuali mereka yang tabah atas kekuatan imannya, dan tetap berjihad. Keadaan seperti di zaman Nabi akan terjadi kembali pada akhir zaman, Ketika turunnya dajjal yang menggoncang iman penduduknya. Tak ada lagi yang betah tinggal di Medinah, baik munafik maupun kafir. Mereka teipaksa meniggalkan Medinah. Hal itu berdasarkan Hadis Muslim bahwa kiamat belum akan terjadi kecuali Medinah bersih Dari kejahatannya.

    Ucapan Arab baDari di atas dapat juga bermakna: ” Tolaklah baiatku!”