Aku Adalah Keturunan "Dua Orang yang Disembelih"
-
Hadis:
أَنَا اِبْنُ الذَّبِيْحَيْنِArtinya:
Aku ini adalah anak Dari "dua orang yang disembelih"Asbabul Wurud:
Dari Mu'akhyah, katanya: "Kami duduk-duduk bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: "Aku meninggalkan negeri(ku) kering, air tidak ada, sehingga harta benda hancur dan keluarga terbengkalai . Wahai Rasulullah SAW, Berikanlah (kembalikanlah) sebagian Dari harta fa'i (rampasan perang yang tidak terjadi kontak senjata sebelumnya) yang Dia nugerahkan Allah kepada engkau, wahai anak Dari "dua orang yang disembelih." Mendengar ucapan orang tersebut, Rasulullah SAW senyum dan Beliau tidak mengingkari (dirinya anak "dua orang yang disembelih." Orang bertanya pada Mu'akhyah, apa arti kata itu ? Sahabat itu menjelaskan: "Sesungguhnya Abdul Muthalib (nenek Nabi), Ketika memerintahkan masyarakat Makkah menggali sumur Zam-zam, bemazar bahwa kalau Allah memudahkan pekerjaan itu, Beliau akan sembelih salah seorang anaknya. untuk menentukan mana di antara mereka, yang yang akan disembelih adalah dengan mengundi nama mereka. Maka keluarlah (setelah ditundi) nama Abdullah (calam ayah Dari Rasulullah SAW). Maka Abdul Muthalib bemiat menyembelihnya, tetapi dicegah oleh saudara-saudara (Abdullah) yang berasal Dari Bani Makzum, dengan mengatakan: "Hendaklah engkau ridha kepada Tuhanmu dan gantilah /tebuslah anakmu."Abdul Muthalib menuruti nasehat itu dan menebus Abdullah dengan memotong seratus ekor unta. Maka itulah penyembelihan kedua. Sedangkan penyembelihan pertama adalah terhadap Ismail.."Cerita ini juga terdapat dalam riwayat Ibnu Mardawaih dan ats-Tsa'laby dalam Tafsirnya. Imam Zamakh- syari dalam tafsir al-Kasysyaf menyebut dengan lafadh:"Anaa ibnuz dzabiihaini"(saya anak Dari "dua orang yang disembelih).