Silsilah Nabi Muhammad SAW

  1. Hadis:

    أَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ بْنِ هَاشِمٍ بْنِ عَبْدِ مَنَافِ بْنِ قُصَّيِ بْنِ كِلَابِ بْنِ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرِ بْنِ مَالِكِ بْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ بْنِ إِلْيَاسَ بْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارٍ وَمَا افْتَرَقَ النَّاسُ فِرْقَتَيْنِ إِلَّا جَعَلَنِي اللهُ فِي خَيْرِهِمَا فَأُخْرِجْتُ مِنْ بَيْنَ أبَوَيَّ فَلَمْ يُصِبْنِي شَيْءٌ مِنْ سُنَنِ الْجَاهِلِيَّةِ وَخَرَجْتُ مِنْ نِكَاحٍ وَلَمْ أَخْرُجْ مِنْ سِفَاحٍ مِنْ لَدُنْ آدَمَ حَتَّى انْتَهَيْتُ إِلَى أَبِي وَأُمِّي فَأَنَا خَيْرُكُمْ نَسَبًا وَخَيْرُكُمْ أَبًا

    Artinya:
    Saya adalah Muhammad ibnu Abdillah, ibnu Abdil Muthalib, ibnu Hasyim, ibnu Abdi Manaf, ibnu Qushai, ibnu Kilab, ibnu Murrah, ibnu Ka'ab, ibnuLuai, ibnu Ghalib, ibnuFihr, ibnuMalik, ibnuNadhar, ibnu Kinanah, ibnu Khuzaimah, ibnu Mudrikah, ibnu Ilyas, ibnu Mudhar, ibnu Nizar. dan tiadalah terpecah (terbagi) menjadi dua golongan manusia, melainkan Allah menjadikanku ke dalam golongan yang terbaik Dari keduanya. Maka aku lahir Dari antara orang tuaku, yang tidak menimpaku sedikitpun Hadis jahiliyah. Aku anak yang dilahirkan Dari pernikahan, bukan anak berasal Dari (perbuatan) haram jadah yang berasal Dari Adam sehingga berakhir pada ayah dan ibuku. Akulah yang sebaik-baik di antara kalian dalam hal nisbah (silsilah) dan bapak.

    Asbabul Wurud:
    Anas menceritakan bahwa sampai suatu hal kepada Nabi SAW yang mengatakan bahwa orang-orang Dari Kendah menyangka (mendakwa) bahwa Rasulullah SAW adalah keturunan Dari suku mereka. Hal itu, tutur Nabi menanggapinya, sesungguhnya diucapkan oleh Abbas (paman Nabi) dan Abu Sofyan, Ketika kedua orang itu pergi menemui kamu untuk membuat perdamaian. dan sesungguhnya kami tidak memungkiri bahwa kami berasal Dari nenek moyang kami bani Nadhar ibnu Kinanah. Seterusnya Nabi menyebutkan Hadis di atas, dalam khutbah Beliau.

    Periwayat:
    Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah dan Hakim Dari Anas R.A


    Abdul Muthalib itu nama kecilnya Syaibah al-Hamdi. Gelarnya Abui harist, yang memberikan makan kepada burung-burung (ababil) sebagai tanda kemuliaan. Seorang tua yang mulia, yang menjadi sasar­an penyerangan pasukan Abrahah, yang kemudian dihancurkan Allah dengan burung Ababil. Beliau mengharamkan dirinya meminum kha­mar (minuman memabukkan) di masa jahiliyah. Memperoleh keper­cayaan memegang kekuasaan pemberian air minum, urusan hanspor­tasi, makanan dan pelayanan ka'bah (dalam "pemerintahan Quraisy"). Hasyim, nama kecilnya Umar dengan gelar Hasyim karena Dia lah orang pertama yang membantu pembuatan roti Ketika musim paceklik untuk kaumnya. Air mukanya, kata an-Naisaburi, seperti cahaya hilal (anak bulan).

    Kilab, nama kecilnya Hakim seorang pecinta serigala dan suka berburu, sehingga disebutlah namanya kilaab (serigala). Kilab inilah yang kemudian terkenal dengan nama Quraisy, dan bangsa yang menduduki Makkah dinisbahkan kepada namanya. Generasi di atasnya lagi adalah Katsani dan Nadhar (nama kecilnya Qais, Bergelar Nadhar, karena wajahnya bercahaya-cahaya / berkilauan).Seterusnya Kinanah adalah orang yang suka menutupi (kekurangan) kaumnya, seperti kinanah (penutup/sarung anak panah). Orang naik haji ke Makkah, dise­babkan karena ilmu dan kepemurahannya.

    Hadis itu juga menegaskan bahwa Rasulullah SAW lahir Dari hasil pernikahan bukan anak haram jadah dan zina. Allah memelihara kesu­cian keturunan Beliau , kepribaDia n maupun akhlak (para leluhurnya). Allah lebih mengetahui, sehingga Dia menjadikan risalah-Nya dipikulkan kepada diri Beliau.