Khitan Bagi Wanita

  1. Hadis:

    اِخْفِضِي وَلَا تَنْهَكِي فَإِنَّهُ أَنْضَرُ لِلْوَجْهِ وَأَحْظَى عِنْدَ الزَّوْجِ

    Artinya:
    "Pendekkan, jangan kamu rusak, sebab khitan itu dapat menpercantik wajah dan lebih bisa membuat puas dalam jimak."

    Asbabul Wurud:
    Ad Dhuhak bin Qais meriwayatkan: "di Madinah ada seorang wanita yang biasa dipanggil Ummu 'Athiyah akan mengkhitan anak tetangga bersamalah Rasulullah SAW Kepadanya: 'Pendekkan dan seterusnya'." Kata Al-Hafizh Ibnu Hajar, Hadis ini mempunyai dua thuruq (alur Hadis) keduanya dha'if sebagaimana di dha'ifkan Al-Hafizh Al-Iraqi. Menurut Al Mundzir tidak ada khabar atau Sunnah Rasulullah SAW yang bisa dijadikan dasar untuk khitan wanita, demikian pula pendapat AI Munakh dalam "Al Jami'us Shaghiir."

    Periwayat:
    At-Thabrani dalam "Al-Kabir", oleh Al-Hakim Dari Ad Dhuhak AI Fahri.


    Laa tanhikii" maksudnya jangan berlebih-lebihan dalam memotong bagian yang akan dikhitan. Hikmah Daripada khitan di antaranya dapat mempercantik wajah, menambah kenikmatan senggama.