Lima Berakibat Lima

  1. Hadis:

    خَمْسٌ بِخَمْسٍ مَا نَقَضَ قَوْمٌ اَلْعَهْدَ إِلَّا سُلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوُّهُمْ وَمَا حَكَمُوا بِغَيْر مَا أَنْزَلَ اللهْ إِلَّا فَشَا فِيْهِمُ الْفَقْرُ وَلَا ظَهَرَتْ فِيْهِمُ الْفَاحِشَةُ إِلَّا فَشَا فِيْهِمُ الْمَوْتُ وَلَا طَفَّفُوا الْمِكْيَالَ إِلَّا مُنِعُوا النَّبَاتَ وَأُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَلَا مَنَعُوا الزَّكَاةَ إِلَّا حُبِسَ عَنْهُمُ الْقَطْرُ

    Artinya:
    "Lima dengan lima: tidaklah suatu kaum melanggar janji melainkan diberi kekuasaan atas mereka musuh mereka. tidaklah mereka memutuskan perkara dengan selain yang diturunkan Allah melainkan akan merajalela ditengah mereka kefakiran. tidaklah timbul ditengah mereka kekejian melainkan akan merajalela ditengah mereka kema­tian. tidaklah mereka bermanipulasi dalam timbangan melainkan akan dicegah atas mereka tumbuhnya tumbuh-tumbuhan dan Dia mbil Dari mereka rumput-rumputan. dan tidaklah mereka melalaikan zakat melainkan akan dicegah Dari mereka hujan."

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan di dalam ”Al Jami'ulKabir” Dari 'Atha bin Abi Rubah, katanya: ”Aku duduk bersama Ibnu Umar. Tiba-tiba datanglah seorang laki- laki Dari penduduk Irak. Ibnu Umar meminta agar ia mengulurkan serbannya kebelakang. Kata Ibnu Umar: ”Akan kuterangkan makna­nya insya Allah. Ketika aku bersama Rasulullah SAW, saat itu Beliau bercampur dengan sepuluh kelompok sahabat di masjidnya. di tangah- tengah mereka terdapat Abu Bakar As Shidiq, Umar bin Khathab, Ali, Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Ibnu Jabal, Ibnu Mas'ud, Abu Mas'ud, Abu Sa'id Al-Khudri, dan Ibnu Umar. Maka datanglah seorang lai-laki Dari kaum Anshar memberi salam kepada Nabi, kemudian ia berkata: ”Ya Rasulullah SAW orang mukmin yang mana yang paling utama?." Jawab Nabi: "yang paling baik imannya." Tanyanya lagi: "Mukmin yang mana yang paling elok?." Jawab Nabi: "Mereka yang paling banyak mengingat mati dan bersiap diri." Ibnu Umar memegang pemuda itu sementara Rasulullah SAW datang. Kata Beliau : Wahai kaum Muhajirin, lima hal yang aku berlindung kepada Allah agar kalian tidak mendapatkannya, yakni: tidaklah timbul perbuatan keji pada suatu kaum yang mereka lakukan secara terang-terangan melainkan akan merajalela di tengah-tengah mereka penyakit tha'un dan berbagai penyakit yang belum pernah terjadi sebelumnya. tidaklah mereka mengurangi timbangan dan sukatan melainkan mereka akan ditimpa kekeringan, kesukaran yang sangat dan tekanan penguasa. tidaklah mereka melalaikan zakat harta mereka melainkan mereka akan ditimpa kemarau. tidaklah mereka mengingkari janji Allah dan Rasul-Nya melainkan mereka akan dikuasai musuh yang mengambil sebagian kekuasaan Dari tangan mereka. dan tidaklah para pemimpin mereka memutuskan perkara dengan selain kitab Allah melainkan Allah akan mendatangkan malapetaka ketengah-tengah mereka." kemudian Nabi menyuruh Ibnu Auf mempersiapkan pasukan yang akan Beliau kirim (kemedan perang). Pagi harinya Ibnu Auf sudah mengenakan serban Dari kain kasar berwarna hitam mengulurkannya kebelakang sepanjang empat jari. Kata Ibnu Umar: "Begitulah hai Ibnu Auf, tinggikan sedikit, dengan begitu akan lebih dikenal dan lebih bagus."

    Periwayat:
    Ibnu majah, Thabrani di dalam ”Al-Kabir” Dari Ibnu Abbas.


    1. ”As siniin” artinya kekeringan yang merata.
    2. ”Al Karaabis” artinya kain yang kasar.