Asbabun Nuzul Surat Asy-Syu'ara Ayat 224 - Imam as Suyuthi : Adanya Dua Orang Sesat, Yaitu Dari Golongan Anshar Dan Golongan Lain

  1. “Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. ”
    Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur Al-Aufi dari Ibnu Abbas, ia mengatakan; Dahulu ada dua orang laki-laki pada zaman Rasulullah. Salah satunya dari kalangan Anshar dan yang lainnya dari golongan yang lain. Masing-masing dari kaum itu ada orang-orang sesat yaitu orang-orang dungu. Maka Allah menurunkan ayat, “Dan penyair- penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. ” (Asy-Syu’ara': 224). (1)
    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ikrimah hadits yang serupa.
    Diriwayatkan dari Urwah, ia mengatakan; Tatkala turun ayat, “Dan penyair-penyair itu...” hingga ayat, “Mereka sendiri tidak mengerjakan (nya).”(Asy-Syu’ara': 224-226) Abdullah bin Rawahah mengatakan;
    Sungguh Allah mengerti bahwa sebenarnya aku termasuk mereka. Maka Allah menurunkan ayat, “Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman.” (Asy-Syu’ara': 227) hingga akhir surat. (2)
    Ibnu Jarir dan Al-Hakim meriwayatkan dari Abui Hasan Al-Barad, ia berkata, “Tatkala turun ayat, “Dan penyair-penyair itu.” Hingga “apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan-(nya)?” maka datanglah Abdullah bin Rawahah, Ka’ab bin Malik, dan Hassan bin Tsabit. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah, benar-benar Allah telah menurunkan ayat ini, sedangkan ia mengetahui bahwa kami adalah para penyair sehingga kami celaka. Kemudian Allah menurunkan ayat, “Kecuali orang-orang (penyair- penyair) yang beriman.” Rasulullah kemudian memanggil mereka dan membacakan ayat ini kepada mereka. (3)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Ibnu Jarir (19/121).
    Al-Qurthubi mengatakan; Ayat ini turun berkenaan dengan Abdullah bin Az-Zab’ari, Musafi’ bin Abdu Manaf, dan Umayyah bin Ash-Shalt. Ibnu Katsir mengatakan; Mereka adalah para penyair yang kafir. Mereka diikuti oleh manusia dan jin yang sesat. Ikrimah mengatakan; Ada dua orang penyair yang saling mengejek. Sebagian orang ada yang mendukung salah satunya, dan sebagian yang lain mendukung penyair yang lain. Maka turunlah ayat tersebut.
    2. Lihat: Al-Qurthubi (7/5033).
    3. Ibnu Katsir (4/67) dan Al-Qurthubi (7/5034). Lihat: Ath-Thabarani (5/35) dalam Al-Kabir.