Asbabun Nuzul Surat Al-Mumtahanah Ayat 1 - Imam as Suyuthi : Tidak Boleh Mempercayai Berita Yang Disampaikan Oleh Orang Kafir

  1. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barang siapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
    Asy-Syaikhaini meriwayatkan dari Ali, ia mengatakan; Rasulullah mengutusku, Az-Zubair dan Al-Miqdad bin Al-Aswad. Beliau berkata, “Pergilah hingga sampai ke kebun Khakh, karena sesungguhnya di sana ada seorang perempuan mata-mata yang membawa surat. Ambillah surat itu darinya lalu berikanlah kepadaku surat tersebut.” Kami lalu pergi hingga sampai di kebun yang dimaksud beliau. Ternyata kami bertemu dengan seorang perempuan mata-mata. Kami berkata, “Keluarkanlah surat itu.” Perempuan itu berkata, “Aku tidak membawa surat.” Kami berkata, “Engkau mengeluarkan surat itu atau kami akan lucuti pakaianmu.” Perempuan itu lalu mengeluarkan surat itu dari balik pakaian dalamnya. Kami lalu membawa surat itu kepada Rasulullah Ternyata surat itu dari Hathib bin Abi Balta’ah yang ditujukan kepada orang-orang musyrik di Makkah. Isi surat itu mengabarkan tentang sebagian urusan Nabi.
    Rasulullah kemudian berkata, “Apa ini wahai Hathib?” Hathib menjawab, “Jangan tergesa-gesa menghukumku wahai Rasulullah. Sesungguhnya aku memang berhubungan erat dengan orang-orang Quraisy tetapi aku bukan bagian dari mereka. Orang-orang yang bersamamu dari kalangan Muhajirin, mereka ini memiliki kerabat, keluarga dan harta yang perlu dijaga di Makkah. Aku ingin seandainya aku tidak bisa menjaga mereka, maka aku perlu bantuan orang-orang yang mau menjaga kerabatku. Aku melakukan hal ini bukan karena kafir atau murtad dari agamaku, juga bukan karena ridha dengan kekufuran.” Nabi kemudian berkata, “Dia berkata benar.” Berkenaan dengan hal tersebut maka turunlah surat ini, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang. ” (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih; Muttafaq Alaihi. Al-Bukhari (3007) meriwayatkan dalam Bab Al-Jihad dan Muslim dalam Bab Fi Fadhail Ash-Shahabah. Lihat pula hadits ini secara panjang lebar dalam Ibnu Katsir (6/66-68).
    Catatan: Al-Qurthubi (10/6773) mengatakan; Surat Madaniyyah menurut seluruh ulama .... Ada yang mengatakan; nama surat itu adalah Al-Mumtahanah karena dinisbatkan kepada perempuan yang menjadi sebab turunnya surat itu yaitu Ummi Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu’aith yaitu istri dari Abdurrahman bin Auf. Dia melahirkan anak bernama Ibrahim bin Abdurrahman.