Memahami Perbedaan antara Al-Quran dan Hadis
Laduni.ID, Jakarta - Nabi Muhammad SAW adalah Rasul yang diperintahkan Allah SWT menyebarkan agama Islam. Semua yang disampaikan oleh beliau tidak lain adalah wahyu dari Allah SWT. Nabi Muhammad SAW tidak pernah berbohong sama sekali. Beliau masyhur dan diakui oleh semua orang mempunyai sifat yang shiddiq, artinya jujur, amanah, artinya dapat dipercaya, fathonah, artinya sangat cerdas dan tabligh, yakni menyampaikan segala hal yang diwahyukan.
Allah SWT berfirman terkait segala hal yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, dalam Surat An-Najm ayat 3.
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ
Artinya: "Dan tidak pula (Muhammad) berucap (tentang Al-Qur’an dan penjelasannya) berdasarkan hawa nafsu(-nya). Ia (Al-Qur’an itu) tidak lain, kecuali wahyu yang disampaikan (kepada Muhammad)."
Jadi dari sini, kita harus memahami dan meyakini sepenuhnya bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang diperintahkan oleh Allah SWT menyampaikan wahyu yang didapatkannya. Dan tiada lain wahyu ini semuanya dari Allah SWT.
Tetapi, dalam konteks ini ada sejumlah istilah yang terkait dengan perihal wahyu yang didapatkan dari Allah SWT yang kemudian disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam, yakni Al-Quran dan Hadis. Hadis ini bisa berupa Hadis Qudsi ataupun Hadis Nabawi.
Umat Islam harus memahami istilah tersebut agar tidak terjadi kerancuan. Sebab, tidak jarang sebagian umat Islam masih meragukan otentisitas Al-Quran sebagai
Memuat Komentar ...