Fungsi dan Kedudukan Hati

  1. Hadis:

    العَيْنَانِ دَلِيْلَانِ وَالأُذُنَانِ قَمْعَانُ وَاللِّسَانُ تُرْجُمَانُ وَاليَدَانِ جَنَاحَانِ وَالكَبِدُ رَحْمَةٌ وَالطِّحَالُ ضَحِكٌ وَالرِّئَةُ نَفْسٌ وَالكُلْيَتَانِ مَكْرٌ وَالقَلْبُ مَلِكٌ فَإِذَا صَلُحَ المَلِكُ صَلُحَتْ رَعِيَّتُهُ وَإِذَا فَسَدَ المَلِكُ فَسَدَتْ رَعِيَّتُهُ

    Artinya:
    "Kedua mata itu petunjuk, kedua telinga itu corong, lisan itu penerjemah, kedua tangan itu sayap, hati itu rahmah, limpa itu madu, paru-paru itu nafas, kedua ginjal itu pengairan dan kalbu itu raja. Apabila raja itu baik, baiklah rakyatnya, apabila ia rusak, rusak pula rakyatnya ."

    Asbabul Wurud:
    Telinga merupakan corong yang menangkap informasi dan luar, kemudian terekam di dalam kalbu atau hati. Hati merupakan raja anggota badan dan anggota badan itu bagaikan rakyatnya. Secara fisik hati itu segumpal darah, apabila hati itu baik, baiklah seluruh tubuh; apabila rusak, rusaklah semuanya. Hati yang memerintah dan yang memutuskan. Hati juga yang menaati Allah dan ia juga mendurhakai Allah.

    Periwayat:
    Abu Syeikh dan Ibnu Hibban dalam kitab Al 'Azhamah dan oleh Ibnu Adi serta Abu Nu'aim Dari Abu Sa'id Al-Khudri R.A