Muslim yang Selalu dalam Keadaan Suci

  1. Hadis:

    مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَطَهَّرُ ثُمَّ يَمْشِيْ إِلَى المَسْجِدِ ثُمَّ يُنْصِتُ حَتَّى يَقْضِيَ الإِمَامُ صَلَاتَهُ إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةَ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الجُمُعَةِ الَّتِي قَبْلَهَا مَا اجْتَنَبَ المُقْبِلَةَ

    Artinya:
    "Tiada seorang Muslim yang senantiasa dalam keadaan suci (tidak berhadas) kemudian berjalan menuju Masjid, dan Dia m (tidak berbicara) sampai imam selesai (memimpin shalat berjamaah), melainkan terseDia baginya kafarat (menghapus dosa) antara saat itu dengan saat Jum'at sebelumnya, selama ia menjauhi (kebiasaan berbicara Ketika khutbah disampaikan khatib)pada Jum'at yang akan datang."

    Asbabul Wurud:
    Salman menceritakan bahwa Rasulullah SAW. bertanya kepada para sahabat: "Tahukah kalian mengenai hari Jum'at? Aku menjawab: "Al­lah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Maka pada ucapan Beliau yang ketiga atau keempat Beliau bersabda: Namun aku mengabarkan kepadamu tentang kebaikan yang terdapat dalam hari Jum'at: "Tiadalah seorang Muslim… dan seterusnya.”

    Periwayat:
    at-Thahawy dalam Musykilul Atsar Dari Salman al- Farisy R.A )


    Hadis tersebut mendorong seseorang untuk bersuci dan memelihara kesucian jasmani, serta menyebutkan keutamaan berjalan kaki menuju Masjid dan bersegera (menghadiri shalat Jum'at). Demikian pula disyari'atkan untuk berdiam serta menahan diri Dari berbin cang-bin cang Ketika khatib menyampaikan khutbahnya, serta tidak membicarakan hal-hal berkaitan dengan urusan duniawi dalam Masjid.

    Membiasakan diri (iltizam) dengan masing-masing hal tersebut menyebabkan Allah akan menghapus dosa-dosa menurut yang dikehendaki-Nya, dan menghapus berbagai kesalahan sepanjang Dia tidak melakukan kejahatan besar. Hadis itu mengungkapkan tentang keutamaan hari Jum'at dibanding dengan hari-hari lainnya. Keutamaan hari Jum'at ini adalah di antara keluasan anugerah dan kemuliaan Allah SWT.