Pemimpin yang tidak Boleh dipatuhi

  1. Hadis:

    مَنْ أَمَرَكُمْ مِنَ الْوُلَاةِ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا تُطِيْعُوْهُ

    Artinya:
    "Barang siapa Dari pemimpin (pemerintah) yang menyuruh kamu mengerjakan maksiat maka janganlah kamu perintahnya."

    Asbabul Wurud:
    Abu Said al Khudry menceritakan: "Kami berada dalam perjalanan ekspedisi militer (sariyah) yang dipimpin oleh Abdullah ibnu Hudzafah yaitu seorang yang pernah ikut perang Badar. dalam perjalanan itu kami mengadakan sejenis permainan (du'aabah). Maka kami singgah di suatu tempat. Orang-orangpun bangun Dari tidurnya dan mulai menyalakan api unggun. Abu Huzafah mengajukan pertanyaan: " Bukankah kalian harus mendengar dan menaatiku? Mereka menjawab: Ya! Abu Huzafah memerintahkan: Sesungguhnya aku memerintahkan kamu terjun ke dalam api unggun tersebut. Maka orang-orang pun berdiri mendekat ke api unggun tersebut, sedangkan yang lain segera mencegahnya, sehingga sebagian mereka menyangka bahwa orang- orang tersebut benar-benar hendak terjun ke dalam api. Maka Abu Hudzafah berteriak: "Tahanlah (berhentilah), karena sesungguhnya aku hanya ingin bercanda dengan kamu. Setelah mereka sampai di Madinah mereka ceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW. Maka Beliau bersabda: Barang siapa Dari pemimpin (pemerintah) menyuruh kamu ? dan seterusnya."

    Periwayat:
    Imam Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim Dari Abu Said al Khudry R.A


    Maksud Hadis tersebut adalah, Barang siapa Dari para wali (pemimpin) yang memerintahkan berbuat durhaka terhadap agama maka tidaklah ada hak pemimpin tersebut untuk ditaati terhadap apa yang Dia perintahkan. tidak ada kewajiban taat terhadap makhluk (manusia) yang menyuruh durhaka kepada Tuhan Sang Pencipta. Allah lebih berhak kamu mencari keridhaan-Nya. Jika engkau mendurhakai Allah, maka tiada berarti taat kamu kepadaku.