Do’a Memudahkan Setiap Kesukaran

  1. Hadis:

    اللَّهُمَّ الْطُفْ بِي فِي تَيْسِيْرِ كُلِّ عَسِيْرٍ فَإِنَّ تَيْسِيْرَ كُلِّ عَسِيْرٍ عَلَيْكَ يَسِيْرٌ وَأَسْأَلُكَ الْيُسْرَ وَالُمُعَافَاةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

    Artinya:
    ”Ya Allah, lembutkanlah bagiku dalam memudahkan setiap kesukaran, karena sesungguhnya setiap kesukaran itu mudah bagi­Mu. dan aku mohon kepada-Mu kemudahan serta keselamatan di dunia dan akhirat.”

    Asbabul Wurud:
    Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Ketika Rasulullah SAW melepas keberangkatan Ja’far bin Abi Thalib ke Habsyah (Ethiopia) Beliau mengucapkan selamat jalan kepadanya sambil membekalinya dengan Do’a-Do’a ini. Al-Haitsami berkata terdapat di dalam sanadnya orang-orang yang tidak aku kenal.

    Periwayat:
    At-Thabrani dalam kitab "Al-Ausath" Dari Abu Hurairah.


    Do’a di atas berarti: ”Ya Allah, lunakkanlah bagiku dengan kemudah­an dalam menghadapi setiap kesukaran/kekerasan, karena Engkaulah pencipta segalanya penentu ukuran semuanya, dan Engkaulah yang berkuasa atas segala sesuatu. Aku mohon pada-Mu kemudahan dalam mengerjakan urusan dan kebaikan dalam menyelesaikannya;” "Muaafah” adalah Allah melepaskan engkau Dari (perbuatan jahat) manusia dan menjauhkan mereka Darimu.

    Menurut ahli tafsir az Zumakhsyari, mu’aafah berarti seseorang memaafkan orang lain dan orang itu memaafkan Dia pula (saling memaafkan), sehingga tak ada lagi hal itu menjadi tuntutan pembalasan (qishash) di hari kiamat. "Mu’aafah adalah fi’il tsulatsi mazid bab mufa’alah. Fi’il mujarradnya ’afaa berasal Dari mashdar (kata asal) ” ’afwun." Ada yang mengatakan makna mu’aafah adalah ”Allah menjadikan engkau tidak menggantungkan keperluan pada mereka demikian pula mereka tidak memerlukan bantuanmu, Dia palingkan kejahatan mereka Darimu, demikian pula kejahatanmu terhadap mereka.