Pemilikan Harta Menimbulkan Masalah

  1. Hadis:

    أَمَا إِنَّ كُلَّ بِنَاءٍ وَبَالٌ عَلَى صَاحِبِهِ إِلَّا مَالًا إِلَّا مَالًا

    Artinya:
    "Ingatlah, setiap bangunan itu menimbulkan masalah bagi pemiliknya, kecuali yang mesti ada padanya."

    Asbabul Wurud:
    Anas mengatakan bahwa Rasulullah SAW melihat sebuah kubah yang indah betkilauan. Beliau bertanya: Apa ini?” Orang mengatakan bahwa kubah itu milik si fulan. Beliau terDia m saja, sehingga pemilik yang dimaksudkan itu datang menemui Nabi. Beliau menolak kehadirannya, sehingga orang itu mengeluh kepada teman-temannya. Maka diceritakanlah kepadanya kenapa Rasulullah SAW menolak keda­tangannya. Maka Dia rubuhkanlah kubah indah itu, kemudian Rasulullah SAW keluar dan tidak Beliau lihat lagi kubah yang indah itu, dan Beliau tanyakan kepada orang-orang nasib kubah tersebut Mereka menjelaskan bahwa pemilik kubah itu mengeluh akibat keengganan Rasulullah SAW menerima kedatangannya. Dan kami jelaskan kepadanya bahwa hal itu disebabkan kubah tersebut, sehingga lalu Dia memu­tuskan merubuhkannya. Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Ingatlah, setiap bangunan itu ?” dan seterusnya bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    Abu Daud Dari Anas bin Malik. Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa perawinya orang­. orang terpercaya kecuali seorang yang bernama Abu Thalhah Al Asadi yang tidak dikenal. Tetapi ada saksi kesahihan Hadis ini, yakni yang Diriwayatkan At-Thabrani Dari Watsilah.


    Kata "ammaa” dalam Hadis ini berfungsi sebagai "istidanah”, pembuka kalimat.

    Setiap bangunan seperti istana-istana yang didirikan berakibat tidak baik kepada pemiliknya jika tidak dapat menggunakannya secara baik. Allah berfirman: "dan kalian membuat benteng-benteng dengan maksud agar kalian hidup kekal." Padahal seharusnya pemilik bangunan tersebut yakin akan hari Akhirat dan kematian (yang tidak bisa ditolak). Kata "illaa maa laa” maksudnya ”illaa maa laa bud- damunhu”, kecuali yang tidak boleh tidak Daripadanya." Seperti bangunan masjid, sekolah, benteng pertahanan yang dibangun dengan niat yang khalish, istana-istana yang dibangun untuk ibadah dan taat kepada Allah, untuk memuliakan fakir miskin dan kebutuhan maslahat lainnya. (Bangunan yang seperti inilah yang dimaksud Rasulullah SAW dengan kata-kata: "illaa maa laa, illaa maa laa?