Haram Neraka Bagi Ahli Tauhid

  1. Hadis:

    إِنَّ اللهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللهِ

    Artinya:
    "Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka (menyiksa) orang yang mengatakan "Laa ilaaha illallah” (Tiada Tuhan melainkan Allah), yang mengharapkan dengan (akidahnya) itu wajah (keridhaan) Allah.”

    Asbabul Wurud:
    Seperti dalam Shahih Bukhari, bahwa Itban bin Malik menceritakan Dia pernah datang menemui Rasulullah SAW dan mengatakan bahwa Dia akan bertindak sebagai imam di Masjid yang berada di tempat kediaman sukunya. Tiba-tiba turun hujan lebat yang menyebabkan lembah-lembah penuh digenangi air, yang terbentang antara Medinah dengan Masjid itu. Maka aku tak sanggup memenuhi janji itu. Lalu aku mengharapkan kiranya Rasulullah SAW sudi mengunjungi kampungku itu. ”Ya Rasulullah SAW, aku mengharapkan engkau datang mengun­jungi tempatku agar engkau dapat melaksanakan shalat berjamaah di rumahku, yang akan aku jadikan mushalla. Maka Rasulullah SAW menga­takan kepadaku akan keseDia an Beliau. Ketika matahari mulai naik, besok harinya, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar berangkat ke kampungku. Maka Rasulullah SAW minta izin (dengan mengucapkan salam) untuk masuk rumahku. Akupun mengizinkannya. Beliau masuk dan kemudian menanyakan di mana sebaiknya Beliau berdiri untuk shalat yang aku sukai. Maka aku tunjukkan tempat di suatu pojok rumahku. Beliau pun bersiap mela­kukan shalat, dan kami semuanya bershaf-shaf di belakang Beliau. Beliau melaksanakan shalat dua rakaat. Kami tahan Beliau agar Beliau sudi menikmati hidangan khazirah (masakan daging yang diiris kecil- kecil, kemudian direbus dengan air dan diberi garam secukupnya), yang khusus kami buatkan untuk Beliau. Setelah itu datang serom­bongan orang Dari keluarga (besar) Itban dan kemudian duduk melingkar di sekeliling Nabi. Seorang di antara mereka bertanya: ”Mana Malik bin Dakhsyan? yang lain menjawab: ”Ah, Dia seorang Munafik! tidak suka Allah dan Rasul-Nya. Nabi menyalahi ungkapan semacam itu: "Jangan kalian katakan demikian.! Bukankah/tiadakah engkau pikirkan bahwa Dia telah mengucapkan kalimat tauhid ’laa ilaaha illallaah” (Tiada Tuhan melainkan Allah) dengan menghendaki wajah (ridha) Allah? Orang tadi menjawab: "Sesungguhnya kami menilai pada air mukanya dan nasihat (saran) yang Dia (Malik bin Dakhsyan) lamtarkan, bahwa termasuk orang munafik. Maka Rasulullah SAW­ullah bersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka (menyiksa)…” dan seterusnya bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    As-Syaikhan Dari Itban bin Malik R.A


    Itban bin Malik bin Amru al ’Ajlani Al-Anshari, adalah seorang sahabat Nabi yang dikenal. Wafat pada masa Khalifah Mu’akhyah.