Allah tidak Mengubah Keturunan

  1. Hadis:

    إِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ لِمَسْخٍ نَسْلًا وَلَا عَقِبًا وَقَدْ كَانَتِ الْقِرَدَةُ وَالْخَنَازِيْرُ قَبْلَ ذَلِكَ

    Artinya:
    "Sesungguhnya Allah tidak menjadikan perubahan pada keturunan (manusia) dan anak cucunya, dan sungguh kera (monyet) dan babilah (yang berubah) sebelumnya.”

    Asbabul Wurud:
    Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa Ummu Habibah - istri Nabi SAW pernah berDo’a: ”Ya Allah berilah aku nikmatmu dengan bersuamikan Rasulullah SAW, dengan bapakku, Abu Sufyan, dengan saudaraku Mu’akhyah.” Maka Rasulullah SAW: "Sungguh meminta kepada Allah hal-hal yang telah ditetapkan untuk masa sekarang, untuk hari- hari yang ditentukan, atau rezeki yang telah dibagi-bagikan. tidak akan Dia segerakan sesuatu sebelum waktunya dan tidak akan Dia tunda apapun Dari waktunya. Seandainya engkau meminta kepada Allah agar Dia ’menjauhkanmu Dari siksa neraka atau siksa kubur, itu lebih baik bagimu dan lebih utama. Lalu Ummu Habibah menyebut-nyebut soal monyet dan Beliau bersabda lagi: yang menyalakan api.” kemudian Beliau menyebut mengenai babi sebagai makhluk yang berubah (bentuknya). Setelah itu Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak menjadikan ?” dan seterusnya bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    Imam Ahmad dan Muslim Dari Abdullah bin Mas’ud.


    Allah tidak menjadikan perubahan bentuk pada Adam, anaknya dan keturunannya. tidaklah dilahirkan, dipanjangkan umur dan diberkahi Allah anaknya (dengan perubahan bentuk), tetapi pernah orang-orang bani Israil diubah Allah wajah (muka)nya menyerupai monyet dan babi. Tetapi sebagian orang tidak memahami dengan tepat karena kebodohan dan kekafirannya bahwa monyet dan babi itu adalah ciptaan Allah, dan kemudian menyatakan bahwa secara evolusi monyet berubah bentuk mendekati kesempurnaan akhirnya menjadi manusia (ingat teori Darwin).