Sedekah tidak Boleh Diminta Kembali

  1. Hadis:

    إِنَّ الْعَائِدَ فِي صَدَقَتِهِ كَالْكَلْبِ فِي قَيْئِهِ

    Artinya:
    "Sesungguhnya orang yang meminta kembali sedekah (yang telah diberikan)nya, seperti anjing yang menjilat ludahnya."

    Asbabul Wurud:
    Bukhari meriwayatkan Dari Zaid bin Aslam Dari bapaknya: ”Aku mendengar Umar bin Khattab berkata: Aku pernah menyerahkan kepada seseorang seekor kuda untuk keperluan sabilillah. Lalu kuda itu disia-siakannya, sehingga aku bermaksud membelinya kembali. Lalu aku mengira membeli Dari si pembeli yang memelihara kuda itu harus dengan izin khusus. Maka aku tanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW. Beliau menjelaskan: "Janganlah engkau membelinya lagi, walaupun cuma engkau bayar kepadanya satu diDia m, karena sesungguhnya menarik kembali sedekah itu seperti anjing menjilat ludahnya.” Hadis ini juga Dari Ibnu Abbas dengan bunyi teksnya: ”Al 'aaid fi hibatihi kal 'aaid fi qii'ihi.” (orang yang menarik kembali hibah/ pemberiannya, seperti orang yang menjilat ludahnya).

    Periwayat:
    Bukhari Dari Umar bin Khattab R.A


    Hadis ini menerangkan tentang haramnya menarik kembali hibah sebagaimana pendapat yang dike mukakan oleh jumhur ulama. Bukhari meletakkan Hadis ini dalam bab "tidak halal seseorang menarik hibah dan sedekahnya kembali.” Tetapi hal itu dikecualikan bagi bapak yang menarik kembali hibah Dari anaknya. Abu Hanifah berpendapat "boleh menarik hibah Dari anak tetapi tidak sedekah." Hadis ini menunjukkan "sangat tidak disukainya menarik sedekah atau pemberian (hibah). Hadis yang menunjukkan keharamannya adalah yang Diriwayatkan Dari Ibnu Abbas: "Laa yahillu li rajulin Muslimin yu'thi 'athiyyatan tsumma yarji'u fiihaa illal waalidu fiimaa yu'thii waladahu” tidaklah halal bagi seorang Muslim yang memberikan sebuah pemberian kemudian Dia minta kembali kecuali bapak mengenai apa yang diberikannya kepada anaknya). Riwayat Ahmad dan "Al-Arba'ah", dan dishahihkan oleh Turmudzi, Ibnu Hibban, Hakim.

    Perkataan ”la yahillu” secara lahiriah menunjukkan haram. Alangkah indah dan agungnya etika yang Dia jarkan Islam.