Bepergian

  1. Hadis:

    إِنَّ سِيَاحَةَ أُمَّتِي الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

    Artinya:
    Sesungguhnya umatku yang mengadakan wisata (perjalanan) adalah berjihad di jalan Allah.

    Asbabul Wurud:
    Sunan Abu Daud meriwayatkan Dari Abu Umamah, bahwa seorang laki-laki pernah meminta izin pada Rasulullah SAW untuk mengadakan wisata (perjalanan). Maka Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya umatku yang mengadakan wisata adalah berjihad di jalan Allah.” Menurut Hakim, Hadis-Hadis di atAs-Shahih dan Dia kui oleh as Zahabi. dalam riwayAt-Thabrani, teksnya berbunyi: Sesungguhnya bagi setiap umat ada (kesempatan) mengadakan wisata; dan wisata umatku adalah berjihad di jalan Allah. Bagi setiap umat ada sifat kepadrian (rahbaniah)nya; dan kepadrian umatku adalah mengikatkan diri untuk berhadapan dengan musuh. RiwayAl-Baihaqi dalam As-Syu'ab Dari Anas berbunyi: Kepadrian umatku adalah berjihad di jalan Allah.

    Periwayat:
    Abu Daud, Hakim dan Baihaqi dalam As-Syu'ab Dari Abu Umamah R.A


    Kalimat ”saaha fil ardhi” bermakna ”Ia mengadakan wisata di bumi”, terambil Dari saihun, yang berarti air yang mengalir. Lalu digunakan dalam bentuk masdarnya siyaahah. Wisata di bumi berarti mengadakan perjalanan di bumi.

    Maka wisata dipandang bemilai dalam agama, yaitu dalam bentuk perjalanan jihad memerangi orang kafir, guna menegakkan kalimah (agama) Allah. Seorang pria meminta izin mengadakan wisata pada masa (situasi) tertentu yang memerlukan, sehingga Rasulullah SAW mengabarkan bahwa jihad lebih ditutamakan Dari segala hal (temasuk wisata).