Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Ayat 81 - Imam as Suyuthi : Orang-Orang Yang Bergembira Ketika Tidak Ikut Perang Akan Mendapatkan Siksa Dari Allah

  1. “Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini.” Katakanlah: “Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas(nya) ” jika mereka mengetahui.
    Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata, “Rasulullah S memerintahkan orang-orang untuk berangkat bersama beliau. Perintah itu keluar pada saat musim panas. Maka seseorang berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, panas sangat menyengat. Kita tidak bisa berangkat. Maka janganlah menyuruh kami untuk pergi perang pada musim panas.” Maka turunlah firman Allah, “Katakanlah: “Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas(nya)” jika mereka mengetahui."
    Ibnu Jarir juga meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab Al-Qurazhi bahwasanya Rasulullah berangkat ke Tabuk pada saat musim panas yang sangat terik. Maka seorang laki-laki dari Bani Salamah berkata, “Janganlah kalian berangkat perang dalam panas terik ini!” Maka Allah menurunkan ayat, “Katakanlah: “Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas(nya). ” (1) Al-Baihaqi meriwayatkan di dalam kitabnya Dalail An-Nubuwwah melalui jalur Ibnu Ishaq dari Ashim bin Amru bin Qatadah dan Abdullah bin Abi Bakar bin Hazm bahwasanya seorang munafik berkata, “Janganlah kalian berangkat untuk perang dalam panas terik seperti ini!” Maka turunlah ayat ini. (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Disebutkan oleh Ibnu Katsir (2/494). Lihat kitab Imam As-Suyuthi Ad-Dur Al-Mantsur (3/286).
    2. Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitabnnya Dalail An'Nubuwwah (5/213).