Fatimah itu Darah Dagingku

  1. Hadis:

    إنَّمَا فَاطِمَةُ بَضْعَةٌ مِنِّي فَمن أغضبها فقد أغْضَبَنِي

    Artinya:
    Sesungguhnya Fatimah itu hanyalah darah dagingku. Siapa yang membencinya, berarti membenciku.

    Asbabul Wurud:
    Ali ibnu Husain R.A mengatakan bahwa Musawwir ibnu Makhramah menceritakan kepadanya bahwa Ali bin Abi Thalib akan meminang salah seorang putri Abu Jahal (musuh Rasulullah SAW). Musawwir berkata: "Ketika hal itu didengar oleh Fatimah, ia mendatangi ayahnya Rasulullah SAW, dan berkata: "Sesungghnya kaum (keluarga) engkau memperbin cangkan bahwa engkau tidak benci kepada putrimu. dan ini ada Ali (yang akan meminang putri Abu Jahal). Musawwir berkata: Rasulullah SAW berdiri dan aku mendengarnya Ketika Beliau bersaksi, ujarnya: "Adapun kemudian , ketahuilah sesungguhnya (aku mendengar) bahwa engkau akan mengakhni putri Abui 'Ash. Maka Dia ceritakan kepadaku dan Dia membenarkanku. Sesungguhnya Fatimah putri Muhammad (berasal) Dari darah dagingku, dan aku tidak menyukai mereka memperkatakan tentang Fatimah (bahwa aku benci kepadanya). Demi Allah, sesungguhnya tidak akan berkumpul putri Rasulullah SAW dengan putri musuh Allah (Abu Jahal-pen) (menjadi istri) seorang laki-laki untuk selamanya.” Mendengar pernyataan Rasulullah SAW itu Ali meninggalkan (membatalkan) maksudnya menikahi putri Abu Jahal. dalam riwayat Muslim Dari Musawwir, bahwa Ali bin Abi Thalib meminang putri Abu Jahal (yang berarti memadu Fatimah R.A ). Mendengar hal itu Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan orang banyak untuk menyampaikan persoalan itu. di atas mimbarnya Nabi bersabda: "Demikianlah, hari ini saya bermimpi (buruk): Fatimah itu adalah berasal Dari dagingku. Sayang kuatir sekali akan timbul fitnah yang menimpa agamanya. kemudian Beliau menyebutkan bagaimana Beliau mengakhni keluarga Bani Abdu Syams. Beliau puji tali Perkawinannya itu, dengan sabdanya: "Dia mengabarkan kepadaku dan Dia membenarkan (keRasulullah SAWanku). Dia sempurnakan janjinya kepadaku. Aku tidaklah mengharamkan yang halal dan tidak menghalalkan yang haram. Tapi demi Allah, tidaklah akan berkumpul putri Rasulullah SAW dengan putri musuh Allah pada satu tempat (rumah) untuk selama-lamanya. Catatan Al-Hafizh ibnu Nashir ad dimasyqi dalam komentarnya yang halus (bemilai) terhadap Hadis ini mengatakan suatu kali Hadis ini latar belakangnya adalah pada masa sesudah Rasulullah SAW telah diutus menjadi Nabi, dan pada kali lain dilatar belakangi oleh peristiwa sesudah Nabi wafat. dan adakalanya keduanya sekaligus. Adapun yang sababul wurud (latar belakang timbulnya Hadis) ini Dari masa Nabi ialah sekitar persoalan peminangan Ali bin Abi Thalib terhadap putri Abu Jahal, sehingga Nabi bersabda bahwa Fatimah adalah darah dagingnya. Adapun sebabnya pada masa sesudah Nabi adalah seperti yang Diriwayatkan oleh Musawwir mengenai hiburan dan ta'ziyah bagi ahli bait.. di antara mereka Zainul Abidin Ali bin Husain ibnu Ali bin Abi Thalib R.A yang demikian itu Ketika mereka disambut oleh kaum Muslimin pada saat kedatangan mereka ke Medinah. di antara yang menyambut itu adalah Musawwir ibnu Makhramah. Maka Hadis ini mengisahkan tentang Zainul Abidin dan ahli bait lain. Hadis ini merupakan hiburan dan ta'ziah bagi keluarga ahli bait yang ditimpa musibah, karena Nabi SAW marah karena persoalan Fatimah, yang suaminya meminang perempuan lain yang Muslimah. Apabila hal itu menjadi kenyataan (dengan persetujuan Beliau ), jelas Nabi tidak menyukai putrinya. Tetapi mereka (lawan politik golongan Syi'ah) telah membunuh puteranya (Husein), dan mereka lakukan terhadap ahlul bait (keluarga Nabi) apa yang mereka inginkan.

    Periwayat:
    Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Daud, Imam Ahmad dan lain-lain Dari MuSAWwit ibnu Makhramah R.A


    Fatimah R.A adalah putera Rasulullah SAW, yang dilukiskan dalam sabda Beliau sebagai berasal Dari darah dagingnya. Wajar sekali Beliau mencintainya dan menginginkan Fatimah bahagia. Karena itu Beliau marah bila suaminya Ali (hendak memadunya) dengan putri Abu Jahal. Selain itu Rasulullah SAW menyatakan kekuatirannya bahwa akan timbul pergunjingin orang tentang berkumpulnya di suatu rumah putri musuh Allah (Abu Jahal) dengan putri Rasulullah SAW. Konflik itu akan menimbulkan tipu daya. tidaklah bijaksana berkumpulnya putri musuh Allah dengan putri Dari kesayangan Allah dalam suatu rumah.

    dalam sistem negara moderen sekarang ini sangAllah terlarang, putri seorag jenderal misalnya menikahkan dengan seorang pria yang berasal Dari negara yang menjadi musuhnya, karena khawatirakan timbul fitnah. Betapa pula dengan kenyataan misalnya, putri Abu Jahal akan dimenikahkani oleh menantu Rasulullah SAW. Bukankah Rasulullah SAW yang menjadi ayah Fatimah adalah pemimpin maha besar ?

    Maka tidaklah bijaksana, berkumpulnya dalam satu rumah anak Rasulullah SAW dengan anak Abu Jahal, musuh Islam yang berdiri di barisan depan menentang Islam, orang yang paling benci kepada Rasulullah SAW. Maka pasti Rasulullah SAW tidak menyukai Perkawinan itu.

    Ketika mereka (ahlul bait) memasuki Medinah, datanglah seorang perempuan Dari keturunan 'Abdul Muthalib. Sambil menangis perempuan itu mengucapkan sya'ir dengan lengan baju terletak di kepala:

    Apa kamu kata bila Nabi mengatakan kepadamu Apa lakumu sebagai umat datang kemudian terhadap keluargaku, keturunanku setelah aku tiada lagi

    Ada di antara mereka tega menawan
    Ada pula membunuh dan mengucurkan darah Bukan ini balasan untukku Ketika aku menasihatimu agar jangan menentangku dengan kejahatan terhadap mereka yang menyambung kasih sayangku.