Jangan Menjadi Pengutuk

  1. Hadis:

    أُوْصِيْكَ أَنْ لَا تَكُوْنَ لَعَّانًا

    Artinya:
    Saya wasiatkan kepadamu agar Janganlah engkau menjadi seorang pengutuk.

    Asbabul Wurud:
    Jurmuz menceritakan bahwa seorang perempuan pernah minta (wasiat) pelajaran kepada Rasulullah SAW. Beliau memenuhinya dengan mengingatkan agar Dia jangan menjadi seorang pengutuk. Al-Haitsami mengatakan Hadis ini Diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani Dari Abdullah ibnu Hauzah Dari seorang laki-laki Dari Jurmuz, Dari seorang sahabat perempuannya (yang tidak disebutkan dalam sanadnya). Perawinya orang kepercayaan. Menurut al-Baghawi laki-laki itu adalah Abu Tamimah.

    Periwayat:
    Ahmad dan Bukhari dalam kitab at-Tarikh, dan Thabrani dalam al-Jami'ul Kabiir Dari Jurmuz al-Bushra R.A


    di antara perbuatan yang dianggap dosa besar adalah kutukan seorang laki-laki terhadap orang tuanya. Sahabat menanyakan bagaimana mungkin orang mengutuk orang tuanya sendiri. Nabi menjelaskan, kalau seseorang mengutuk ayah orang lain, lalu Dia balas pula mengutuk, maka sama artinya pengutuk pertama mengutuk ayahnya sendiri.