Keistimewaan Cendawan dan Kurma ’Ajwah

  1. Hadis:

    أَلَا إِنَّ الْكَمْأَةَ مِنَ الْمَنِّ وَمَاؤُهَا شِفَاءٌ لِلْعَيْنِ أَلَا وَإِنَّ الْعَجْوَةَ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ شِفَاءٌ مِنَ السُّمِّ

    Artinya:
    Ketahuilah, sesungguhnya cendawan itu sejenis madu (manna), airnya dapat menyembuhkan penyakit mata; ketahuilah dan sesungguhnya korma 'ajwah sejenis (buah-buahan) Dari surga, dan dapat menyem­buhkan (menawarkan) racun.

    Asbabul Wurud:
    di zaman Rasulullah SAW banyak tumbuh cendawan. Sebagian saha­bat mengatakan bahwa cendawan itu sejenis "cacar tanah", maka jangan dimakan. Hal itu sampai kepada Nabi SAW. Beliau keluar rumah dan naik mimbar untuk menyampaikan penjelasan: "Bagai­mana pula ada orang-orang yang menyangka cendawan itu cacar tanah ? Ketahuilah sesungguhnya cendawan bukan cacar tanah. Ke­tahuilah, sesungguhnya cendawan itu ? dan seterusnya, bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    Thahakh dalam Musykilul Atsar Dari Jabir bin Abdillah R.A