Kebanyakan Nabi Adalah Penggembala Kambing

  1. Hadis:

    بُعِثَ دَاوُدُ وَهُوَ رَاعِى غَنَمٍ وَبُعِثَ مُوْسَى وَهُوَ رَاعِى غَنَمٍ وَبُعِثْتُ أَنَا وَأَنَا رَاعِى غَنَمِ أَهْلِي بِأَجْيَادٍ

    Artinya:
    "Nabi Daud telah diutus, Dia seorang penggembala kambing. Nabi Musa telah diutus, Dia seorang penggembala kambing. Aku diutus, aku juga seorang penggembala kambing keluargaku di Ajyad."

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan di dalam ”"Al-Jami'ul Kabir" ” Dari Ishaq bersumber Dari Ubadah bin Hazan, katanya: "Penggembala unta dengan penggembala kambing saling adu kebanggaan profesi masing-masing, di hadapan Rasulullah SAW. Kata penggembala unta: "Wahai penggembala kambing, apalah artinya kalian, kalian hanya penggembala seekor kambing" Mendengar kata-kata demikian Rasulullah SAW bersabda: "Nabi Daud diutus, ia seorang penggembala kambing. Nabi Musa diutus… dan seterusnya."

    Periwayat:
    Ibnu Asakir Dari Ubadah bin Huzni.


    Ajyad adalah sebuah desa di pinggir Makkah. Para Nabi dan Rasulullah SAW adalah orang-orang yang tawadhu' (berendah diri, penuh hormat) dan bijaksana. di rumah tangga dan keluarga mereka, mereka menjadi penggembala-penggembala kambing. Dari menggem­bala itu mereka beroleh pelajaran bagaimana sabar, bijaksana dan terampil dalam mengasuh ummat.