Tahap Kepunahan Makhluk

  1. Hadis:

    خَلَقَ اللهُ أَلْفَ أُمَّةٍ مِنْهَا سِتُّمِائَةٍ فِي الْبَحْرِ وَأَرْبَعُمِائَةٍ فِي الْبَرِّ فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَهْلِكُ مِنْ هَذِهِ الْأُمَمِ الْجَرَادُ فَإِذَا هَلَكَ تَتَابَعَتْ مِثْلَ النِّظَامِ إِذَا قُطِعَ سِلْكُهُ

    Artinya:
    "Allah telah menciptakan seribu umat, di antaranya enam ratus hidup di laut dan empat ratus hidup di darat. Maka yang pertama-tama bin asa di antara makhluk atau umat tadi ialah belalang. Jika ia telah bin asa, menyusullah (kepunahan berikutnya) bagaikan sebuah susun­an yang diputuskan tali penghubungnya”

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan di dalam ”"Al-Jami'ul Kabir" ” bersumber Dari Jabir bin Abdullah, katanya: ”Pada tahun itu jumlah belalang menjadi sedikit umurnya berkurang Dari umur yang biasa. Dia menanyakan hal itu tetapi tidak ada yang dapat menjelaskan. Maka diutuslah seorang utusan ke Yaman, seorang ke Syam dan seorang lagi ke Iraq untuk menanyakan apakah ada sesuatu yang terjadi atas belalang-belalang itu. tidak lama kemudian datanglah utusan Dari Yaman dengan segenggam belalang yang dilempar-lemparkan di antara kedua tangan­nya. Ketika Umar melihatnya ia bertakbir tiga kali seraya berkata: ”Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ”Allah telah menciptakan seribu… dan seterusnya."

    Periwayat:
    Na’im bin Hamad di dalam ”Al Fitan”, Al-Hakim, Turmidzi, Abu Ya'la, Ibnu Adi dan Abu Syaikh di dalam ”Al 'Uzhmah” dan Al-Baihaqi di dalam ”As Syu'ub” Dari Umar bin Khatahab.