Asbabun Nuzul Surat Al-Furqan Ayat 10 - Imam as Suyuthi : Janji Allah Kepada Rasul-Nya

  1. “Mahasuci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga'surga yang mengalir sungai'sungai di bawahnya, dan dijadikamNya (pula) untukmu istanaastana. ”
    Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam ALMushannaf, Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dari Khaitsamah, ia mengatakan; Dikatakan kepada Nabi, “Apabila engkau mau, maka Kami akan memberikan kepadamu kunci-kunci beserta simpanan kekayaan di bumi, tanpa mengurangi sedikit pun pahalamu di sisi Kami di akhirat. Jika engkau mau, Aku akan mengumpulkan keduanya untukmu di akhirat.” Beliau menjawab, “Kumpulkanlah untukku di akhirat.” Maka turunlah ayat, “Mahasuci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana." (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Al-Qurthubi (6/4869) mengatakan; Diriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan oleh Malaikat Ridhwan penjaga surga kepada Nabi B. Dalam sebuah riwayat disebutkan; Sesungguhnya ketika Ridhwan turun, dia membacakan salam kepada Nabi S kemudian berkata, “Wahai Muhammad, Rabbul Izzati membacakan salam untukmu. Ini adalah sesuatu yang turun —tiba-tiba turunlah cahaya yang bersinar. Tuhanmu berkata kepadamu, “Ini adalah kunci-kunci gudang kekayaan dunia. Meskipun demikian, tidak berkurang satu sayap nyamuk pun apa yang ada untukmu di akhirat.” Nabi S kemudian memandang ke arah Jibril seakan meminta pendapat. Jibril lalu memukulkan tangannya ke bumi dan memberi isyarat supaya tenang. Kemudian beliau berkata, “Wahai Ridhwan, aku tidak butuh apa yang ada di dalamnya. Kefakiran lebih aku sukai dan semua aku menjadi hamba yang sabar dan bersyukur.” Ibnu Katsir menuturkan riwayat As-Suyuthi dan menisbatkannya kepada Khaitsamah (4/8).
    Catatan: Al-Qurthubi (6/4864) mengatakan; Surat ini seluruhnya Makkiyyah menurut pendapat mayoritas ulama. Ibnu Abbas dan Qatadah mengatakan; Kecuali tiga ayat yang diturunkan di Madinah yaitu, “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah.” hingga firman-Nya, “Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ”(68-70) Maksud surat ini adalah menyebutkan keagungan Al-Qur'an, menyebutkan cacian-cacian yang dilontarkan orang-orang kafir terhadap kenabian serta bantahan atas perkataan tersebut. Salah satunya adalah perkataan mereka, “Sungguh, Al-Qur'an adalah buatan Muhammad dan tidak datang dari sisi Allah.”