Asbabun Nuzul Surat An-Nisa' Ayat 65 - Rasulullah dalam Memutuskan suatu Perkara pasti Mendapat Petunjuk dari Allah

Ayat ini turun berkaitan seorang pria Ansar yang enggan menerima putusan Rasulullah atas sengketa antara dirinya dengan az-Zubair bin ‘Awwa>m dalam hal irigasi ladang mereka. Ia lupa bahwa Rasulullah dalam memutuskan suatu perkara pasti mendapat petunjuk dari Allah.

  1. عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ الزُّبَيْرَ، كَانَ يُحَدِّثُ أَنَّهُ خَاصَمَ رَجُلاً مِنَ الأَنْصَارِ قَدْ شَهِدَ بَدْرًا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي شِرَاجٍ مِنَ الْحَرَّةِ كَانَا يَسْقِيَانِ بِهِ كِلاَهُمَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِلزُّبَيْرِ:‏ اِسْقِ يَا زُبَيْرُ، ثُمَّ أَرْسِلْ إِلَى جَارِكَ. فَغَضِبَ الأَنْصَارِيُّ، فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ كَانَ ابْنَ عَمَّتِكَ؟ فَتَلَوَّنَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى الله عليه وَسَلَّم، ثُمَّ قَالَ: اِسْقِ ثُمَّ احْبِسْ حَتَّى يَبْلُغَ الْجَدْرَ. فَاسْتَوْعَى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم حِينَئِذٍ حَقَّهُ لِلزُّبَيْرِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَبْلَ ذَلِكَ أَشَارَ عَلَى الزُّبَيْرِ بِرَأْىٍ سَعَةٍ لَهُ وَلِلأَنْصَارِيِّ، فَلَمَّا أَحْفَظَ الأَنْصَارِيُّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اسْتَوْعَى لِلزُّبَيْرِ حَقَّهُ فِي صَرِيحِ الْحُكْمِ‏.‏ قَالَ عُرْوَةُ: قَالَ الزُّبَيْرُ: وَاللَّهِ مَا أَحْسِبُ هَذِهِ الآيَةَ نَزَلَتْ إِلاَّ فِي ذَلِكَ: (‏فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ). (1)‏

    ‘Urwah bin az-Zubair mengutip ayahnya bercerita bahwa suatu hari ia bersengketa dengan seorang pria Ansar yang pernah ikut Perang Badar bersama Rasulullah s}allalla>hu ‘alaihi wasallam. Mereka bersengketa tentang irigasi untuk mengairi kebun. Usai mendengar penjelasan keduanya, Rasulullah bersabda kepada az-Zubair, “Wahai az-Zubair, sirami ladangmu terlebih dahulu, lalu biarkan air itu mengalir hingga ke ladang tetanggamu.” Mendengar keputusan Rasulullah tersebut pria Ansar itu marah. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah karena ia anak bibimu sehingga engkau memenangkannya?” Dengan raut wajah yang tiba-tiba berubah, beliau bersabda, “Wahai az-Zubair, sirami kebunmu dengan air itu. Biarkan air itu tertahan di sana hingga memenuhi kebunmu.” Dengan putusan itu Rasulullah memberikan hak lebih kepada az-Zubair, padahal sebelumnya beliau mengisyaratkan untuk memberi keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak. Ketika pria Ansar itu protes kepada Rasulullah, beliau lalu memberikan hak az-Zubair sepenuhnya sesuai dengan hukum yang semestinya. ‘Urwah lalu menambahkan bahwa az-Zubair berkata, “Demi Allah, aku yakin ayat ini turun berkaitan dengan kejadian tersebut, fala> warabbika la> yu’minu>na h}atta> yuh}akkimu>ka fi>ma> syajara bainahum.” (1)


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Diriwayatkan oleh al-Bukha>riy dan Muslim. Lihat: S{ah}i>h}} al-al-Bukha>riy, dalam Kita>b as}-S{ulh}, Ba>b Iz\a> Asya>r al-Ima>m bi as}-S{ulh} fa Aba>, hlm. 662, hadis nomor 2708; hadis serupa juga disebutkan al-Bukha>riy dengan nomor 2360, 2362, 2362, dan 4584; Muslim, S{ah}i>h}} Muslim, dalam Kita>b al-Fad}a>’il, Ba>b Wuju>b Ittiba>‘ih S{alla> Alla>h ‘alaih wa Sallam, hlm. 1829–1830, hadis nomor 2357.