Asbabun Nuzul Surat Al-Mujadalah Ayat 22 - Imam as Suyuthi : Ketika Di Akhirat Yang Dilihat Adalah Amal Masing-Masing

  1. “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak- anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung. ”
    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Syaudzab, ia mengatakan; Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ketika ayahnya terbunuh pada saat Perang Badar, “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya... ”
    Ath-Thabarani dan Al-Hakim meriwayatkan dalam Al-Mustadrak dengan lafazh; Ayah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah menyerang Abu Ubaidah pada saat perang Badar, sedangkan Abu Ubaidah berusaha untuk menghindarinya. Ketika perang berlangsung sengit, akhirnya Abu Ubaidah membunuhnya. Maka turunlah ayat tersebut. (1)
    Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Juraij, ia mengatakan; Abu Quhafah mencacimaki Nabi S dan Abu Bakar memukulnya hingga tersungkur. Hal itu lalu dituturkan kepada Nabi S. Beliau lalu berkata, “Apakah engkau melakukan hal itu wahai Abu Bakar!" Abu Bakar menjawab, “Demi Allah, seandainya ada pedang yang berada di sisiku niscaya aku akan menebasnya.” Maka turunlah ayat, “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum...” (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: Al-Hakim (3/296) meriwayatkan dan menshahihkannya serta disepakati oleh Adz- Dzahabi.
    2. Al-Qurthubi (10/6722) menuturkan dan menambahkannya; Ayat itu turun berkenaan dengan Abudllah bin Ubay bin Salul. Ada yang mengatakan bahwasanya ia berniat membunuh ayahnya yang telah mencaci maki Nabi B. Ada pula yang mengatakan bahwasanya turun berkenaan Abu Bakar yang mengajak anaknya untuk berhadap-hadapan dalam perang pada waktu perang Badar. Ada pula yang mengatakan bahwa turun berkenaan dengan Umar bin Al-Khaththab yang membunuh pamannya bernama Al-Ash bin Hisyam bin Mughirah pada saat perang Badar. Ada pula yang mengatakan berkenaan dengan Hathib bin Abi Balta’ah ketika menulis surat kepada penduduk Makkah berkaitan dengan perjalanan Nabi S pada saat Fathu Makkah. Ada yang mengatakan bahwa berkenaan dengan Ali dan Hamzah yang membunuh Utbah, Syaibah, dan Al-Walid pada saat Perang Badar.
    Ibnu Katsir (6/42) selanjutnya menuturkan seluruh riwayat itu dan dikatakan bahwa ayat itu turun berkenaan dengan Mush’ab bin Umair yang membunuh saudaranya bernama Ubaidah bin Umair pada saat perang Badar.