Asbabun Nuzul Surat Al-Furqan Ayat 68 - Imam as Suyuthi : Dosa Besar Ketika Menyekutukan Allah, Membunuh Anak, Dan Berzina

  1. “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya)”
    Asy-Syaikhani (Al-Bukhari dan Muslim) meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Dosa apa yang paling besar?” Beliau menjawab, “Yaitu engkau menyekutukan Allah padahal Dia-lah yang menciptakanmu.” Aku berkata, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut engkau tidak bisa memberinya makan." Aku berkata, “Selanjutnya apa?” Beliau menjawab, “Engkau berzina terhadap perempuan halal tetanggamu.” Kemudian Allah menurunkan ayat sebagai pembenar atas perkataan beliau, “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina... ” (1)
    Asy-Syaikhani (Al-Bukhari dan Muslim) meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya orang-orang musyrik melakukan pembunuhan dengan sangat banyak dan melakukan perbuatan zina dengan sangat banyak. Selanjutnya mereka menemui Muhammad dan berkata, “Sesungguhnya apa yang engkau katakan dan engkau ajak adalah sesuatu yang baik. Seandainya engkau memberi tahu kepada kami sesuatu yang dapat menghapus perbuatan kami.” Maka turunlah ayat, “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina..." dan turun ayat, “Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri.”(Az-Zumar: 53 ). (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: Muttafaq Alaih. Al-Bukhari (6811) meriwayatkan dalam Bab Al-Hudud, sedangkan Muslim (86) dalam Bab Al-Iman.
    2. Shahih: Muttafaq Alaihi. Al-Bukhari (4810) meriwayatkan dalam Bab At-Tafsir, sedangkan Muslim (122) meriwaaytkan dalam Bab Al-Iman. Ibnu Katsir menuturkan riwayat kedua dan menisbatkannya kepada Ibnu Juraij, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas. Al-Qurthubi (7/4953) menurutkan riwayat yang sama dari Shahih Muslim.