Asbabun Nuzul Surat Az-Zukhruf Ayat 36 - Imam as Suyuthi : Satu-Satunya Petunjuk Yang Dapat Menyelematkan Manusia Adalah Al-Qur'An

  1. “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al'Qur'an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.”
    Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Qatadah, ia mengatakan; Al-Walid bin Al-Mughirah berkata, “Seandainya apa yang dikatakan Muhammad adalah benar, maka akan turunlah Al-Qur'an kepadaku atau kepada Ibnu Mas’ud Ats-Tsaqafi.” Maka turunlah ayat tersebut. (1)
    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Muhammad bin Utsman Al- Makhzumi bahwasanya orang-orang Quraisy berkata, “Tentukanlah dari setiap satu orang pengikut Muhammad, untuk diadakan satu orang laki-laki.” Maka mereka menentukan untuk Abu Bakar seorang laki-laki bernama Thalhah. Thalhah lalu mendatangi Abu Bakar yang bersama dengan kaumnya. Abu Bakar lalu bertanya, “Kepada apa engkau mau mengajakku?” Thalhah berkata, “Aku mengajakmu untuk menyembah Al-Latta dan Al-Uzza.” Abu Bakar bertanya, “Apa itu Al-Latta?” Thalhah menjawab, “Yaitu Tuhan kami.” Abu Bakar bertanya, “Lantas apa itu Al-Uzza?” Thalhah berkata, “Yaitu anak-anak perempuan Allah.” Abu Bakar bertanya, “Lantas siapa ibunya?” Thalhah diam dan tidak bisa menjawab. Dia kemudian berkata kepada para sahabatnya, “Jawablah pertanyaan laki- laki ini.” Orang-orang yang ada di situ juga terdiam. Kemudian Thalhah berkata, “Bangunlah wahai Abu Bakar, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Maka Allah menurunkan ayat, “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan). ” (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Lihat pembahasan sebelumnya. Dalam Ibnu Katsir( 5/172) disebutkan bahwasanya dua orang laki- laki tersebut adalah Utbah bin Rabi’ah di Makkah dan Abd Yalil di Thaif. Ada yang mengatakan maksudnya adalah Al-Walid bin Al-Mughirah dan Hubaib bin Umar bin Umair. Ada pula yang mengatakan maksudnya adalah Al-Walid bin Al-Mughirah dan Urwah bin Mas’ud Ats-Tsaqafi. Ada pula yang mengatakan; Al-Walid bin Al-Mughirah dan Kinanah bin Amru bin Umair Ats- Tsaqafi.
    2. Ad-Durr Al-Mantsur (6/19).