Perjalanan Rasulullah SAW

  1. Hadis:

    شَاهَتْ الْوُجُوْهُ

    Artinya:
    "Menjadi buruk muka-muka itu!"

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim bersumber Dari Salamah bin Akwa', katanya: "Kami telah berperang bersama Rasulullah SAW dalam perang Hunain. Ketika musuh menghadap kami, aku mendahulukan diri mendaki sebuah bukit. Seorang musuh mendekatiku, cepat-cepat kupanah namun ia menyembunyikan diri. Begitu aku mengetahui apa yang ia lakukan, aku memalingkan pandangan ke sebuah kaum, kiranya mereka muncul Dari bukit lain. Mereka dan para sahabat sekarang berhadap-hadapan. Para sahabat mundur, akupun cepat-cepat kembali dengan membungkus kedua selendangku dengan kain menemui Rasulullah SAW. Rasulullah SAW saat itu sedang berada di atas keledai berbuka abu-abu. Beliau bersabda: "Ibnu Akwa' kelihatannya ketakut­an." Ketika musuh datang Rasulullah SAW turun Dari keledainya kemudian Beliau mengambil segengam debu dan melemparkannya ke muka-muka mereka seraya berkata: "menjadi buruklah muka-muka itu." dengan takdir Allah semua musuh tanpa kecuali, matanya penuh dengan tanah Dari kepalan tangan Rasulullah SAW. akhirnya mereka semuanya mundur, Allah menghancurkan mereka, dan Rasulullah SAW sibuk membagikan ghanimah (harta rampasan perang) kepada para sahabatnya."

    Periwayat:
    Muslim Dari Salamah bin Akwa'. Al-Hakim meriwayatkannya pula Dari Ibnu Abbas.


    "Syaahat” artinya ”qabihat”, telah menjadi buruk atau rusak. di dalam kata-kata Rasulullah SAW itu tersimpan doa untuk kebin asaan musuh dalam peperangan.