Pahala dan Bala

  1. Hadis:

    كَمَا يُضَاعَفُ لَنَا الْأَجْرُ كَذَلِكَ يُضَاعَفُ لَنَا الْبَلَاءُ

    Artinya:
    "Sebagaimana dilipat-gandakannya pahala bagi kita, juga dilipat­gandakannya bala (cobaan) bagi kita."

    Asbabul Wurud:
    Dari Aisyah ra, bahwa Ummu Bisri bin Al-Bara bin Ma'rur telah masuk menemui Rasulullah SAW saat Beliau sakit menjelang wafatnya. Ummu Bisri mengusap Rasulullah SAW seraya berkata: "Aku belum pernah mendapatkan demam sepanas demammu."Bersabdalah Rasulullah SAW dengan suara lirih: "Sebagaimana dilipat-gandakannya pahala bagi kita, juga dilipat-gandakannya bala.""Apa kata manusia?", tanya para sahabat. Aisyah berkata: "Mereka mengira penyakit Rasulullah SAW adalah radang selaput dada."Kata Nabi: "tidaklah Allah bermaksud mem­bin asakan aku dengan penyakit ini tetapi ini hanyalah godaan setan. Tetapi penyakit ini berasal Dari makanan yang aku dan anakmu makan di Khaibar. Wabah penyakit telah menimpa aku sehingga inilah saatnya berhenti nadiku."

    Periwayat:
    Ibnu Sa'ad di dalam "Thabaqah"Dari Aisyah ra.


    Bahwa pahala itu dilipat-gandakan menurut tingkat kesabaran saat menghadapi bala dan cobaan.