Perlakuan untuk Orang yang Suka Memuji Diri

  1. Hadis:

    اِحْثُوْا فِي وُجُوهِ الْمَدَّاحِيْنَ التُّرَابَ

    Artinya:
    "Lemparkanlah tanah kepada orang yang suka memuji diri."

    Asbabul Wurud:
    Kata Aisyah: "Jika sampai berita kematian Ja'far bin Abu Thalib, Zaid bin haritsah dan Abdullah bin Rawahah, duduklah Rasulullah SAW dengan sedih dan aku bersembunyi di balik pintu. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki seraya berkata kepada Rasulullah SAW: 'Ya Rasulullah SAW, sesungguhnya istri Ja'far dan.- ?", ia menyebutkan tentang menangisnya mereka. kemudian Rasulullah SAW menyuruh orang tersebut agar melarangnya. Maka pergilah ia. Tiada lama kemudian ia datang kembali dan berkata: 'Telah kularang mereka namun mereka tidak menurut." Aku duga Rasulullah SAW mengucapkan: "Lemparkan kemulutnya tanah." Maka segeralah aku berkata kepada orang itu: "Semoga Allah menghina batang hidungmu. Demi Allah engkau tidak melakukan apa yang Rasulullah SAW katakan. Aku tahu engkau tidak meninggalkan Beliau."

    Periwayat:
    Muslim, Abu Daud, Ibnu MajahDari At Miqdad bin Amru, oleh Turmidzi Dari Abu Hurairah, Ibnu Hibban Dari Ibnu Amr, Ibnu Asakir Dari Ubadah bin Shomit dan Imam Ahmad Dari Airsyah.


    Ucapan "lemparkan tanah kemulutnya" hanya kiasan yang maksudnya penghinaan, sama dengan ucapan: "Quuluu lahum bi afiyaahikumut turaab" yang artinya: "Katakan kepada mereka di mulut-mulutmu ada tanah."

    Orang Arab menggunakan kata-kata ini kepada orang-orang yang mereka benci, termasuk juga kepada orang yang suka memuji diri.