Asbabun Nuzul Surat Al-Mumtahanah Ayat 1 - Kisah Rasulullah Mengutus Tiga Sahabatnya untuk Mencegat Kurir Perempuan Hendak Mengirim Surat ke Kaum Musyrikin di Mekah

Rasulullah mengutus tiga sahabatnya untuk mencegat kurir perempuan yang hendak menyampaikan surat kepada kaum musyrik di Mekah. Di surat itu tertulis permintaan seorang muslim di Madinah kepada kaum musyrik di Mekah untuk menjaga keluarganya. Sebagai imbalannya, ia memberitahu mereka detail hal-hal yang direncanakan oleh Rasulullah. Inilah kejadian yang berkaitan dengan turunnya ayat di atas.

  1. عَنِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: بَعَثَنِي الرَّسُولُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا وَالزُّبَيْرَ وَالْمِقْدَادَ فَقَالَ انْطَلِقُوا حَتَّى تَأْتُوا رَوْضَةَ خَاخٍ فَإِنَّ بِهَا ظَعِينَةً مَعَهَا كِتَابٌ فَخُذُوا مِنْهَا قَالَ فَانْطَلَقْنَا تَعَادَى بِنَا خَيْلُنَا حَتَّى أَتَيْنَا الرَّوْضَةَ فَإِذَا نَحْنُ بِالظَّعِينَةِ قُلْنَا لَهَا أَخْرِجِي الْكِتَابَ قَالَتْ مَا مَعِي كِتَابٌ فَقُلْنَا لَتُخْرِجِنَّ الْكِتَابَ أَوْ لَنُلْقِيَنَّ الثِّيَابَ قَالَ فَأَخْرَجَتْهُ مِنْ عِقَاصِهَا فَأَتَيْنَا بِهِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا فِيهِ مِنْ حَاطِبِ بْنِ أَبِي بَلْتَعَةَ إِلَى نَاسٍ بِمَكَّةَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ يُخْبِرُهُمْ بِبَعْضِ أَمْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا حَاطِبُ مَا هَذَا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَا تَعْجَلْ عَلَيَّ إِنِّي كُنْتُ امْرَأً مُلْصَقًا فِي قُرَيْشٍ يَقُولُ كُنْتُ حَلِيفًا وَلَمْ أَكُنْ مِنْ أَنْفُسِهَا وَكَانَ مَنْ مَعَكَ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ مَنْ لَهُمْ قَرَابَاتٌ يَحْمُونَ أَهْلِيهِمْ وَأَمْوَالَهُمْ فَأَحْبَبْتُ إِذْ فَاتَنِي ذَلِكَ مِنْ النَّسَبِ فِيهِمْ أَنْ أَتَّخِذَ عِنْدَهُمْ يَدًا يَحْمُونَ قَرَابَتِي وَلَمْ أَفْعَلْهُ ارْتِدَادًا عَنْ دِينِي وَلَا رِضًا بِالْكُفْرِ بَعْدَ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكُمْ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ دَعْنِي أَضْرِبْ عُنُقَ هَذَا الْمُنَافِقِ فَقَالَ إِنَّهُ قَدْ شَهِدَ بَدْرًا وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ اللَّهَ اطَّلَعَ عَلَى مَنْ شَهِدَ بَدْرًا فَقَالَ اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ فَأَنْزَلَ اللَّهُ السُّورَةَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ ...). (1)

    Aliy rad}iyalla>hu 'anhuma> berkata “Rasulullah s}allalla>hu ‘alaihi wasallam mengutus aku, Zubair, dan Miqda>d. Beliau berpesan, ‘Berangkatlah ke Raudah Khakh. Di sana ada seorang kurir perempuan yang melintas batas sambil membawa surat. Rebutlah surat itu darinya.’ Kami bergegas berangkat. Kami pacu kuda kami kencang-kencang agar sampai di tempat itu secepat mungkin. Benar saja, di sana kami bertemu perempuan yang Rasulullah maksudkan. Kami berteriak, ‘Serahkan surat yang kau-bawa!’ ‘Aku tidak membawa surat,’ jawabnya. Dengan tegas kami berkata, ‘Engkau keluarkan surat itu atau kami akan geledah pakaianmu?’ Ia pun mengeluarkan surat itu dari dalam sanggulnya. Usai merebut surat itu kami lantas membawanya ke hadapan Rasulullah. Surat itu ternyata dikirim oleh H{a>t}ib bin Abu> Balta‘ah dan ditujukan kepada sekelompok kaum musyrik di Mekah. Dalam surat itu ia menginformasikan hal-hal yang dilakukan oleh Nabi di Medinah. (Nabi pun meminta H{a>t}ib menghadap). ‘Surat apa ini, wahai H{a>t}ib?’ tanya beliau. Dengan ketakutan ia menjawab, ‘Wahai Rasulullah, jangan tergesa-gesa menyalahkanku. Aku bukanlah orang Quraisy asli. Aku hanya orang yang diadopsi oleh mereka. Bila para sahabat Muhajirin yang lain punya banyak kerabat di Mekah yang menjaga keluarga dan harta mereka, aku tidak punya siapa pun di sana. Aku ingin sekali ada orang yang mau menjaga keluargaku di sana (sehingga aku mengirimkan surat itu). Aku melakukan hal ini bukan karena kafir, bukan pula karena murtad atau rela dengan kekafiran setelah aku masuk Islam.’ Usai mendengar penjelasan H{a>t}ib, Nabi bersabda, ‘Ia telah berkata jujur kepada kalian.’ ‘Umar tiba-tiba berkata, ‘Wahai Rasulullah, biarkan aku penggal kepala munafik ini!’ Beliau menjawab, ‘Jangan. Ia dulu pernah bersama kita dalam Perang Badar. Engkau tidak tahu barangkali Allah mengampuni (kesalahan) orang-orang yang turut dalam perang itu, sekiranya Dia berfirman, ‘Lakukan saja apa yang kalian inginkan. Kalian telah Aku ampuni.’ Berkaitan dengan peristiwa ini Allah menurunkan (ayat dalam) Surah (al-Mumtah}anah), ya> ayyuhal-laz\i>na a>manu> la> tattakhiz\u> ‘aduwwi> wa ‘aduwwakum …”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Diriwayatkan oleh al-Bukhariy dan Muslim. Lihat: al-Bukha>riy, S{ah}i>h}} al-Bukha>riy, dalam Kita>b al-Maga>zi>, Ba>b Gazwah al-Fath}, hlm. 1045–1046, hadis nomor 4274 dan Kita>b at-Tafsi>r, Ba>b la> Tattakhiz\u> ‘Aduwwi> wa ‘Adwwakum Auliya>’, hlm. 1236, hadis nomor 4890; Muslim, S{ah}i>h}} Muslim, dalam Kita>b Fad}a>’il as}-S{ah}a>bah, Ba>b min Fad}a>’il Ahl Badr, juz 4, hlm. 1941, hadis nomor 2494.