Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 80-81 - Imam as Suyuthi : Abdullah Bin Ubay Yang Berpura-Pura Beriman Padahal Hendak Mengolok-Olok Nabi

  1. “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, “kami telah beriman.” Dan bila mereka kembali kepada setan- setan mereka, mereka mengatakan, “sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.”
    Diriwayatkan dari Al-Wahidi dan Ats-Tsa’labi (1) dari jalur Muhammad bin Marwan dan As-Suddi (2) dari Al-Kalbi (3) dari Abi Shalih dari Ibnu Abbas berkata, “Ayat ini turun pada Abdullah bin Ubay dan sahabat- sahabatnya yaitu ketika mereka pada suatu hari sedang keluar dan bertemu dengan sebagian sahabat Rasulullah maka Abdullah bin Ubay berkata: “lihatlah bagaimana aku menghindarkan kalian dari As-Sufaha" (4), kemudian ia menghampiri Abu Bakar & dan memegang tangannya dan berkata, “Selamat datang wahai Ash-Shiddiq, orang terhormat dari Bani Tamim, Syaikhul Islam, pendamping Rasulullah di dalam gua, pejuang dengan jiwa dan raganya untuk Rasulullah.” Kemudian ia memegang tangan Umar bin Al-Khaththab dan berkata, “Selamat datang wahai orang terpandang dari Bani Addi bin Ka’ab, Al-Faruq, orang kuat dalam agama Allah, pejuang dengan jiwa dan raga untuk Rasulullah.” Kemudian memegang tangan Ali bin Abi Thalib & dan berkata, “Selamat datang wahai anak paman Rasulullah dan Khatan (5) beliau, orang terpandang dari Bani Hasyim dan tidak pernah meninggalkan Rasulullah”, kemudian mereka saling berpisah. Kemudian Abdullah bin Ubay berkata kepada para sahabatnya, “Bagaimana kalian melihat tadi yang aku lakukan? Maka, jika kalian bertemu dengan mereka, maka lakukanlah seperti apa yang aku lakukan tadi.” Dan, para sahabatnya memujinya. Kemudian orang-orang Muslim kembali kepada Rasulullah dan memberitahukannya apa yang telah terjadi, kemudian ayat ini turun . Sanad ini sangat lemah karena terdapat As-Suddi kecil adalah seorang pembohong, begitu juga Al-Kalbi, dan Abu Shalih juga yang lemah.

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Beliau adalah Abu Ishaq An-Naisaburi penulis buku tafsir Al-Kasyf wa Al-Bayan ’an Tafsir Al- Qur'an.
    (2) “Pembohong” seperti yang sebutkan oleh Al-Hafizh dalam At-Taqrib, Muhammad bin Marwan adalah As-Suddi senior yang biasa dikenal dengan nama Ibnu Abi Karimah dan ia shadutf seperti yang disebutkan oleh Al-Hafizh di dalam kitab At-Taqrib hal. 108, dan wafat pada tahun 127 H.
    (3) Al-Kalbi bernama Muhammad bin As-Saib bin Bisyr Al-Kalbi, Al-Hafizh mengatakan dalam kitab At-Taqrib, “Tertuduh sebagai seorang pembohong dan Syiah Rafidhah.” Oleh karena itu, sanad ini sangat dha’ if. Lihat juga Tafsir Ath-Thabari (1/109).
    (4) Pemimpin para orang munafik di kota Madinah, memperlihatkan keislaman dan menyembunyikan kekufurannya. Perannya dalam melawan Islam sangat masyhur, wafat pada tahun 9 H. (5) Orang orang bodoh