Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 154 - Imam as Suyuthi : Allah Mengirimkan Kantuk Ketika Umat Islam Ketakutan Setelah Perang Uhud

  1. “Kemudian setelah kamu berduka-cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?" Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah.” Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.” Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada di dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada di dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.”
    Diriwayatkan oleh Ibnu Rahawaih dari Zubair berkata, “Ketika ketakutan melanda kami pada saat perang uhud dan Allah mengirim rasa kantuk kepada kami hingga setiap orang dari kami kepalanya tertunduk sampai dagunya menempel di dadanya karena tertidur, demi Allah aku bermimpi mendengar suara Mut’ab bin Qusyair, “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini”, kemudian aku mengingat perkataan tersebut, maka Allah menurunkah firman-Nya, “Kemudian setelah kamu berduka- cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?” katakanlah: “sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah.” Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.” Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh." Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada di dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada di dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati." (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Dinukil oleh Ibnu Katsir (1/555) dan ia menisbahkannya kepada Ibnu Ishaq. Begitu juga yang dunukil oleh Al-Qurthubi (2/1587), dan Ma’tab bin Qusyair ini adalah termasuk dari orang-orang munafik yang ikut dalam peperangan Badar dan Uhud. Ibnu Katsir dan Al-Qurthubi menyebutkan bahwasanya Abu Thalhah adalah salah satu orang yang diserang rasa kantuk pada hari Uhud. Ibnu Katsir berkata, Ibnu Mas’ud berkata, “Rasa kantuk pada saat berperang adalah berasal dari Allah, dan rasa kantuk pada waktu melaksanakan shalat adalah berasal dari setan.”