Asbabun Nuzul Surat An-Nisa' Ayat 83 - Imam as Suyuthi : Orang-Orang Yang Menyampaikan Kabar Buruk Atau Senang Tanpa Adanya Klarifikasi

  1. “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).”
    Imam Muslim meriwayatkan dari Umar bin Al-Khaththab bahwasanya ia berkata, “Ketika Nabi menjauhi para istrinya, aku memasuki masjid dan melihat beberapa orang sambil bermain batu, mereka berkata, “Rasulullah telah menceraikan istri-istrinya”, kemudian aku berdiri di hadapan pintu dan berkata dengan suara tinggi kepada mereka, “Rasulullah tidak menceraikan istrinya.” Maka turunlah firman Allah, “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkanya kepada Rasul dan ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu),” dan aku adalah yang orang yang ingin mengetahui kebenaran hal tersebut.” (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari (5191), Muslim (1479) dalam Bab Ath-Thalaq, Ibnu Katsir menyebutkannya juga seperti ini (1/700). Al-Qurthubi berkata (2/1953) bahwasanya orang- orang yang masih lemah imannya suka untuk menyebarkan perihal tentang Nabi, dan mereka menyangka bahwa hal ini tidak mengapa untuk dilakukan.
    Adh-Dhahhak dan Ibnu Zaid berkata, “Ayat ini mengenai orang-orang munafik yang menceritakan perihal Nabi kepada orang-orang, kemudian mereka dilarang karena mereka menyebarkan berita yang tidak benar.”