Asbabun Nuzul Surat An-Nur Ayat 23 - Imam as Suyuthi : Allah Akan Melaknat Orang-Orang Yang Menuduh Perempuan Baik Melakukan Zina

  1. “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka adzab yang besar. ”
    Ath-Thabarani meriwayatkan dari Khashif, ia berkata kepada Sa’id bin Jubair, “Mana yang lebih berat, zina ataukah menuduh zina?” Sa’id menjawab, “Zina.” Aku katakan, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik.” Said berkata, “Sesungguhnya ayat itu diturunkan khusus berkenaan dengan Aisyah.” Dalam sanad hadits ini terdapat Yahya Al-Hammani yang tergolong perawi dha’if. (1) Diriwayatkan pula dari Adh-Dhahhak bin Muzahim, ia mengatakan; ayat ini turun khusus berkenaan dengan istri-istri Nabi, yaitu ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik. ”
    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ayat ini turun khusus berkenaan dengan Aisyah.” (2) Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah, ia berkata, “Aku dituduh dengan tuduhan yang dialamatkan kepadaku. Sedangkan aku tidak menyadarinya. Aku baru tahu setelah semua itu terjadi. Ketika Rasulullah bersamaku, tiba-tiba beliau mendapat wahyu .... Kemudian beliau duduk tegak lalu mengusap wajahnya sembari berkata; “Wahai Aisyah, bergembiralah.” Aku berkata, “Dengan memuji nama Allah, bukan memujimu.” Kemudian beliau membaca ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah.” hingga sampai pada ayat, “Mereka adalah orang-orang yang dibersihkan atas apa yang mereka katakana.” (3)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Dha’if: Ath-Thabarani (13/151) meriwayatkan dalam Al-Kabir, dan penulis telah menjelaskan alasan kedha’ ifannya.
    2. Al-Qurthubi (6/4744) mengatakan; orang-orangberkata, “Ayat itu turun berkenaan dengan Aisyah dan istri-istri Nabi S lainnya.” Pendapat ini dinisbatkan kepada Ibnu Abbas dan Adh-Dhahhak.
    3. Dituturkan oleh Ibnu Katsir (3/389 -390)