Asbabun Nuzul Surat Asy-Syu'ara Ayat 205 - Imam as Suyuthi : Nabi Bersedih Bahwa Kelak Musuh Terbesar Islam Adalah Islam Sendiri

  1. “Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun.”
    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abi Jahdham, ia berkata, “Bahwa pada suatu hari Nabi tampak gelisah. Para sahabat menanyakan kepada beliau perihal kegelisahan tersebut. Beliau menjawab, “Mengapa tidak? Sementara aku mengetahui bahwa musuhku sesudah aku mati adalah umatku sendiri.” Maka turunlah ayat, “Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun, kemudian datang kepada mereka adzab yang telah diancamkan kepada mereka, niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya.” (Asy-Syu’ara’: 205-207) Maka terobatilah hati beliau. (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Al-Qurthubi berkata (7/5021): Mereka adalah penduduk Makkah sebagaimana perkata Adh- Dhahhak dan lainnya. Dan juga lihat Ad-Durr Al-Mantsur (5/104).
    Catatan: Al-Qurthubi berkata (7/4965): Ini adalah surat Makkiyyah menurut mayoritas ulama, adapun Ibnu Abbas dan Qatadah mengatakan, Ini surat Makkiyyah kecuali empat ayat di antaranya turun di Madinah, sebagaimana firman Allah, “Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya) ? kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal shaleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezhaliman. dan orang-orang yang zhalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali. ” (Asy-Syu’ara: 24-27)