Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Ayat 30 - Kaum Yahudi tidak Akan Mengikuti Ajaran Islam karena Enggan Mengikuti Kiblatnya

Beberapa orang Yahudi menemui Rasulullah dan menyatakan diri tidak akan mengikuti ajaran Islam karena beliau enggan mengikuti kiblat mereka dan tidak mau mengakui ‘Uzair sebagai putra Allah. Terkait kejadian ini turunlah ayat di atas.

  1. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم سَلَامُ بْنُ مِشْكَمٍ وَنُعْمَانُ بْنُ أَوْفَى أَبُوْ أَنَسٍ وَمَحْمُوْدُ بْنُ دِحْيَةَ وَشَأْسُ بْنُ قَيْسٍ، وَمَالِكُ بْنُ الصَّيْفِ، فَقَالُوْا لَهُ:كَيْفَ نَتَّبِعُكَ وَقَدْ تَرَكْتَ قِبْلَتَنَا، وَأَنْتَ لَا تَزْعُمُ أَنَّ عُزَيْرًا ابْنُ اللهِ؟ فَأَنْزَلَ اللهُ فِيْ ذَلِكَ مِنْ قَوْلِهِمْ: (وَقالَتِ اليَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللّهِ وَقالَتِ النَّصَارَى المَسِيحُ ابْنُ اللّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْ مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ). (1)

    Ibnu ‘Abbas berkata, “Salam bin Misykam, Nu‘man bin Aufa Abu Anas, Mah}mud bin Dih}yah, Sya’s bin Qais, dan Malik bin haif menemui Rasulullah s}allallahu ‘alaihi wasallam. Mereka berkata, ‘Bagaimana kami akan mengikutimu, sedang engkau telah meninggalkan kiblat kami dan engkau juga tidak mau mengakui ‘Uzair sebagai putra Allah?’ Berkaitan dengan perkataan mereka ini Allah menurunkan ayat, waqalatil-yahudu ‘uzairunibnullahi waqalatin-nasaral-masihubnullahi zalika qauluhum bi afwahihim yudahi’una qaulal-lazina kafaru min qablu qatalahumullahu anna yu’fakun.”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Hasan; diriwayatkan oleh at-Tabariy dan Ibnu Abi Hatim. at-Tabariy meriwayatkannya dari Abu Kuraib dari Yunus bin Bukair dari Ibnu Ishaq dari Muhammad bin Abu Muhammad dari Sa‘id bin Jubair atau ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas, sedangkan Ibnu Abi Hatim dari ‘Aliy bin Husain dari Ibnu Numair dari Yunus bin Bukair dan seterusnya. Semua perawi dalam sanad ini siqah. Lihat: at-Tabariy, Jami‘ al-Bayan, juz 11, hlm. 409; Ibnu Abi Hatim, Tafsir al-Qur’an al-‘Azim, juz 6, hlm. 1781, hadis nomor 10043. Lihat pula: Abu ‘Umar Nadi, al-Maqbul min Asbab an-Nuzul, hlm. 367.