Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Ayat 107 - Imam as Suyuthi : Orang-Orang Munafik Yang Mencoba Menghalang-Halangi Nabi Untuk Lambat Perang Dengan Berpura-Pura Menawarkan Kebaikan

  1. “Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemadharatan (pada orang-orang Mukmin), untuk kekafiran dan memecah belah antara orang-orang Mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah, “Kami tidak menghendaki selain kebaikan. ” Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). ”
    Diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih dari jalur Ibnu Ishaq bahwasanya Ibnu Syihab Az-Zuhri menyebutkan dari Ibnu Ukaimah Al-Laitsi dari keponakan Abu Ruhm Al-Ghifari bahwa ia mendengar Abu Ruhm -salah seorang yang ikut berbaiat di bawah pohon-mengatakan, “Orang-orang yang membangun Masjid Adh-Dhirar mendatangi Rasulullah S tatkala beliau bersiap-siap untuk berangkat ke Tabuk. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah membangun sebuah masjid bagi orang-orang yang sakit dan miskin serta tempat bernaung pada malam yang dingin dan hujan. Kami ingin Anda mengunjungi kami dan menunaikan shalat di sana.” Beliau berkata, “Aku sedang bersiap hendak pergi. Setelah kami pulang, insya Allah kami akan mendatangi kalian dan shalat di sana. ” Ketika beliau pulang, beliau berhenti di Dzi Awan, yang tidak jauh lagi dari Madinah. Lalu Allah menurunkan ayat tentang masjid itu, “Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemadharatan (pada orang-orang Mukmin)” hingga akhir kisahnya. Kemudian beliau memanggil Malik bin Ad-Dukhsyum dan Ma’an bin Adi atau saudaranya yang bernama Ashim bin Adi, lalu beliau bersabda, “Pergilah kalian ke masjid yang penghuninya zhalim itu. Hancurkan dan bakar masjid itu.” Maka, mereka berdua melakukan perintah beliau.” (1) Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari jalur Al- Aufi dari Ibnu Abbas bahwasanya ketika Rasulullah membangun masjid Quba’, sejumlah orang Anshar -di antaranya Yakhdaj- pergi membangun masjid An-Nifaq (kemunafikan). Rasulullah kemudian bersabda kepada Yakhdaj, “Celaka kamu! Kamu tidak lain menginginkan apa yang aku lihat! ” Ia menjawab, “Wahai Rasulullah, aku hanya menginginkan kebaikan!” Maka Allah menurunkan ayat ini. (2) Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari jalur Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas bahwasanya sejumlah orang Anshar membangun sebuah masjid, lalu Abu Amir berkata kepada mereka, “Bangunlah masjid kalian, lalu siapkan pasukan dan senjata semampu kalian. Aku akan pergi ke Kaisar Romawi lalu membawa pasukan dan kita akan mengusir Muhammad dan sahabat- sahabatnya.” Setelah mereka selesai membangun masjid mereka, mereka pun menghadap Rasulullah S dan berkata kepada beliau, “Kami telah selesai membangun masjid kami. Kami ingin engkau shalat di sana.” Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Janganlah engkau melaksanakan shalat di dalam masjid itu...” (At-Taubah: 108). (3) Al-Wahidi meriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash bahwa orang- orang munafik mengajukan masjid yang mereka bangun untuk menandingi masjid Quba kepada Abu Amir Ar-Rahib, yang mereka tunggu jika ia datang untuk menjadi imam mereka di sana. Ketika mereka telah selesai membangunnya, mereka mendatangi Rasulullah dan berkata, “Kami telah membangun sebuah masjid, kami berharap engkau shalat di sana!” Maka turunlah firman Allah, “Janganlah engkau melaksanakan shalat di masjid itu...’’ (4) At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ayat ini turun tentang jamaah Masjid Quba, “Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
    Abu Hurairah berkata, “Mereka bersuci dengan air, maka turunlah ayat ini mengenai mereka.” (5) Umar bin Syabbah meriwayatkan dalam Akhbar Al-Madinah melalui jalur Al-Walid bin Abi Sandar Al-Aslami dari Yahya bin Sahi Al-Anshari dari ayahnya bahwasanya ayat ini turun tentang jamaah Masjid Quba; mereka dahulu biasanya mencuci anus mereka setelah buang air besar, “Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri...”
    Ibnu Jarir meriwayatkan dari Atha bahwasanya sekelompok orang dari jamaah Masjid Quba menciptakan cara berwudhu dengan air. Maka turunlah ayat tentang mereka, “Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (6)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Al-Qurthubi mengatakan (4/3179) bahwasanya ia adalah Malik bin Ad-Dukhsyum dan bukan Ad-Dukhsyun, dan ia menambahkan dari mereka yaitu Amir bin As-Sakan dan Wahsyi -orang yang membunuh Hamzah-.
    2. Keduanya disebutkan oleh Ibnu Katsir (2/510-511). Dan, lihat Ibnu Jarir (11/17) dan (11/27).
    3. Lihat sebelumnya.
    4. Al-Wahidi, hlm. 214-215.
    5. Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (3100) dalam Bab At-Tafsir.
    6. Ibnu Katsir berkata (2/512) bahwasanya diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi B bersabda, “Ayat ini turun pada penduduk Quba, “Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri,” mereka membersihkan diri mereka dengan air, maka turunlah ayat ini pada mereka.”
    Aku katakan, “Hadits ini dha’ if, diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Bab Ath-Thaharah (44).”