Waktu Shalat
-
Hadis:
إِذَا صَلَّيْتَ الصُّبْحَ فَاقْصِرْ عَنِ الصَّلَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ ثُمَّ الصَّلَاةُ مَشْهُوْدَةٌ مَحْضُوْرَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ حَتَّى يَنْتَصِفَ النَّهَارُ فَإِذَا انْتَصَفَ النَّهَارُ فَاقْصِرْ عَنش الصَّلَاةِ حَتَّى تَمِيْلَ الشَّمْسُ فَإنَّهُ حِينَئِذٍ تَسَعَّرُ جَهَنَّمُ وَشِدَّةُ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَإِذَا مَالَتِ الشَّمْسُ فَالصَّلَاةُ مَحْضُوْرَةٌ مَشْهُوْدَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ فَإِذَا صَلَّيْتَ الْعَصْرَ فَاقْصِرْ عَنِ الصَّلَاةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ ثُمَّ الصَّلَاةُ مَحْضُوْرَةٌ مَشْهُوْدَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ حَتَّى يَطْلُعَ الصُّبْحُArtinya:
"Jika engkau telah selesai melaksanakan shalat Shubuh, maka hentikanlah shalat hingga terbit matahari sebab matahari pada waktu itu terbit di antara dua tanduk setan. kemudian (setelah itu) ada (lagi) shalat yang disaksikan dan dihadiri (para malaikat) sampai menjelang tengah hari.
Jika telah tengah hari, hentikanlah shalat, sebab saat itu neraka Jahanam sedang menyala dan teriknya panas merupakan sebagian Dari hembusannya. Jika matahari telah tergelincir (ke sebelah barat) ada (lagi) shalat yang disaksikan dan dihadiri (para malaikat) sampai waktu Ashar. Jika telah selesai melaksanakan shalat Ashar, hentikan shalat sampai terbenam matahari. kemudian (setelah itu) ada (lagi) shalat yang disaksikan dan dihadiri (para malaikat) sampai datang waktu Shubuh."Asbabul Wurud:
Kata Abu Hurairah: "Seorang laki-laki telah menemui Rasulullah SAW, ia bertanya: ”Ya Rasulullah SAW, adakah pada waktu-waktu siang dan malam, ada waktu yang terlarang bagi kami melakukan shalat?." Jawab Rasulullah SAW: ”Ya, jika engkau telah selesai melaksanakan shalat Shubuh…, dan seterusnya.”