Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 142-143 - Imam as Suyuthi : Awal Mula Bergantinya Kiblat Ke Ka'Bah

  1. “Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (baitul maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya!” katakanlah, “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus. Dan demikianlah (pula) kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. Sesungguhnya Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang- orang (Yahudi dan Nashrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
    Ibnu Ishaq berkata, Isma’il bin Khalid bercerita kepadaku, dari Abi Ishaq dari Al-Bara’ berkata, “Adalah Rasulullah melaksanakan shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis, dan ia sering menengadahkan pandangannya ke langit menunggu perintah Allah, maka Allah menurunkan ayat-Nya, “Sesungguhnya Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit.” Maka, seorang pria dari kaum Muslim berkata, “keinginan kami adalah jika saja kami dapat mengetahui siapa saja akan meninggal dari kami sebelum kami menghadap ke kiblat (ka’bah), dan bagaimana dengan shalat kami ketika menghadap ke arah Baitul Maqdis,” maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.”
    Orang-orang bodoh berkata, “apa yang membuat mereka membelot dari kiblat mereka yang sebelumnya mereka berkiblat kepadanya?” maka Allah menurunkan ayat-Nya, “Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Mae/dis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya? ” hingga akhir ayat . Riwayat ini mempunyai beberapa jalan lainnya.
    Di dalam kitab Ash-Shahihain dari Al-Bara’, “Beberapa orang meninggal dan terbunuh ketika kiblat belum berpindah, maka apa yang harus kami katakan tentang mereka?” maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.” (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Muttafaq ‘Alaihi: Al-Bukhari (4486) dalam Bab At'Tafsir. Muslim (525) dalam Bah AbMasajid.