Asbabun Nuzul Surat An-Nisa' Ayat 88 - Imam as Suyuthi : Dua Kubu Yang Memperdebatkan Orang-Orang Munafik

  1. “Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri! Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah! Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.”
    Al-Bukhari, Muslim, dan yang lainnya meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit bahwa saat Rasulullah S pergi ke Uhud untuk berperang, beberapa orang yang ada dalam rombongannya kembali ke Madinah. Para sahabat Nabi yang menyaksikan hal itu terbagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok mengatakan, “Kita bunuh saja mereka yang kembali itu,” Sedangkan satu kelompok lagi berkata: “Tidak, kita tidak akan membunuh mereka.” Maka turun firman-Nya, “Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik... ” (1) Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur dan Ibnu Abi Hatim bahwa Sa’ad bin Mu’adz berkata, “Pada suatu hari Rasulullah S berpidato dan bersabda, “Siapakah yang membelaku dari orang yang menyakitiku dan mengumpulkan di rumahnya orang yang menyakitiku!” Sa’ad bin Mu’adz menyahut, “Jika
    ia dari Aus, maka kami segera membunuhnya. Jika ia dari saudara-saudara kami dari Khazraj, maka perintahkanlah kepada kami apa yang harus kami lakukan, dan kami akan menunaikannya.” Lalu Sa’ad bin Ubadah bangkit dan berkata, “Bagaimana denganmu wahai Ibnu Mu’azd, engkau taat kepada Rasulullah, akan tetapi engkau tahu bahwa ia dari kaummu.” Maka berdirilah Usaid bin Hudhair dan berkata, “Sesungguhnya Kau benar- benar wahai Ibnu Ubadah seorang munafik dan kau mencintai orang-orang munafik.”
    Lalu Muhammad bin Maslamah pun berdiri dan berkata, “Diamlah kalian. Di antara kita ada Rasulullah S, beliau yang akan menyampaikan perintahnya kepada kita dan kita melaksanakannya.” Lalu turunlah firman Allah, “Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik.. .” (2) Ahmad meriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf bahwa beberapa orang Arab mendatangi Nabi & di Madinah. Lalu mereka masuk Islam. Lalu mereka terjangkit waba’ dan demam Madinah. Lalu mereka pun pergi meninggalkan Madinah dan ketika di jalan bertemu dengan beberapa orang sahabat. Para sahabat tersebut bertanya, “Mengapa kalian kembali?” Mereka menjawab, “Kami terjangkit waba’ Madinah.” Para sahabat itu berkata lagi, “Bukankah kalian mempunyai teladan yang baik pada Rasulullah?” Sebagian dari para sahabat itu mengatakan, “Orang-orang Arab ini adalah orang- orang munafik.” Dan sebagian yang lainnya mengatakan, “Mereka bukan munafik.” Lalu turunlah firman Allah, “Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik...” hingga akhir ayat. ”Di dalam sanad riwayat ini terjadi tadlis dan keterputusan (munqati’). (3)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: Al-Bukhari (1884) dalam Bab Al-Hajj, Muslim (2776) dalam Bab Shifat Al-Munafiqin.
    Al-Qurthubi berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi”, dan ia menambahkan bahwasanya hal tersebut adalah kebaikan yang menghapus keburukan seperti api yang membakar besi (2/1968).
    2. Ibnu Katsir berkata (1/703) hadits ini gharib. Ada juga yang mengatakan hadits ini tidak termasuk hadits gharib.
    3. Diseebutkan oleh Al-Qurthubi (2/1968) dan hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad (15/192) dalam musnad-nya dari jalur Ibnu Ishaq dan ia adalah seorang mudallis, dan Ibnu Ishaq yang menyebutkan jalurnya, dan iadha’if, lihat Al-Majma’ (7/7).