Asbabun Nuzul Surat Al-Maidah Ayat 64 - Imam as Suyuthi : Salah Seorang Yahudi Mengklaim Bahwa Tuhan Muhammad Pelit Dan Tidak Suka Memberi

  1. “Orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang mereka telah katakan itu. (tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.”
    Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata, “Seorang Yahudi yang bernama Nabasy bin Qais berkata, “Sesungguhnya Tuhanmu pelit dan tidak suka memberi,” maka turunlah firman Allah, “Orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu....”
    Abu Asy-Syaikh meriwayatkan dari Ibnu Abbas dari sisi lain bahwasanya ia berkata, “turunnya ayat, “Orang-orang yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu...” pada Finhas, salah seorang pembesar Yahudi Bani Qainuqa’.” (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Al-Qurthubi berkata (3/2331): “Ia adalah Finhas bin Azura -semoga Allah melaknatnya dan para sahabatnya-, dahulu mereka mempunyai banyak harta, akan tetapi ketika mereka mengingkari Nabi S, harta mereka langsung berkurang, lalu mereka berkata, “Sesungguhnya Allah pelit, tangan Allah tertutup untuk memberikan harta kepada kami.”
    Ibnu Katsir berkata dari Muhammad bin Ishaq dengan sanadnya dari Sa’id atau Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwasanya seseorang dari Yahudi yang bernama Syas bin Qais berkata, “Sesungghnya Tuhanmu pelit, tidak memberikan kepada kami harta,” maka turunlah ayat ini. (2/105). Lihat Ath-Thabarani (12/67).