Asbabun Nuzul Surat Al-Maidah Ayat 82 - Imam as Suyuthi : Orang Yang Paling Membenci Kaum Beriman Adalah Orang Yahudi Dan Musyrik, Bukan Orang Nasrani.

  1. “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang- orang yang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “sesungguhnya kami ini orang Nashrani.” Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nashrani) terdapat pendeta-pendeta dan tahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri."
    Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa’ib bin Al-Musayyib, Abi Bakar bin Abdurrahman, dan Urwah bin Zubair bahwasanya mereka berkata, “Rasulullah mengutus seseorang yang bernama Amru bin Umayyah Adh-Dhamri untuk menyampaikan surat yang ditulis oleh beliau kepada Najasyi, ketika ia sampai dan berhadapan dengan Najasyi, maka ia membacakan surat yang beliau tuliskan untuk Najasyi, kemudian ia memanggil Ja’far bin Abi Thalib dan beberapa orang yang berhijrah dengannya, kemudian Najasyi mengutusnya kepada para pendeta dan rahib, kemudian ia memerintahkan Ja’far bin Abi Thalib untuk membaca surat tersebut, maka ia membaca surat Maryam, ketika mereka mendegar surat tersebut, mereka langsung percaya bahawa Al-Qur'an diturunkan oleh Allah dan mata mereka menetaskan air mata, dan kepada merekalah Allah menurunkan firman-Nya, “Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami ini orang Nashrani” hingga firman-Nya, “Maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kenabian Muhammad).” (1) Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair bahwasanya ia berkata, “Najasyi mengutus tiga puluh orang dari sahabat-sahabatnya yang ia pilih untuk menemui Rasulullah S, lalu Rasulullah membacakan kepada mereka surat Yasin, maka mereka langsung menetaskan air mata, dan turunlah ayat ini.” (2) An-Nasa’i meriwayatkan dari Abdullah bin Zubair bahwasanya ia berkata, “Ayat ini turun pada Najasyi dan para sahabatnya, “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui." Ath-Thabarani meriwayatkan hadits serupa yang labih ringkas dari Ibnu Abbas. (3)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Ibnu Katsir berkata (2/118): “Dalam hadits ini terdapat perdebatan karena ayat ini Madaniyyah, dan adapun kisah Ja’far dengan Najasyi terjadi sebelum hijrah, akan tetapi Al-Qurthubi mengambil pendapat kebenaran penafsiran ini dengan berdalil dengan ucapan yang mengatakan bahwasanya Rasulullah S mengutus Amru bin Al-Ash kepada Najasyi setelah peristiwa perang Badar, lihat (3/2338).
    2. Ibnu Katsir berkata (2/118): “Bahwa jumlah utusannya dua belas orang, tujuh pendeta dan lima rahib.” Dan ada juga yang berkata bahwa jumlah mereka adalah tujuh puluh orang.
    Ibnu Katsir menambahkan sebab turun lain dari ayat ini yang diriwayatkan dari Qatadah bahwasanya ia berkata, “Mereka adalah kaum yang beragama Nashrani, ketika mereka melihat orang-orang Muslim dan mendengarkan mereka membacakan Al-Qur'an kepada mereka, mereka langsung memeluk Islam tanpa berpikir panjang.” Ibnu Jarir memilih pendapat bahwasanya ayat ini turun pada kaum-kaum yang memeluk Islam setelah melihat kaum Muslimin dan mendengarkan kebenara Al-Qur'an, tidak hanya mereka yang berasal dari Habasyah, akan tetapi mencakup semuanya.
    Al-Qurthubi berkata (3/2348): Diriwayatkan dari Ibnu Ishaq bahwasanya ia berkata, “Adalah dua puluh orang Nashrani datang kepada Nabi iMi Makkah atau pada suatu tempat yang tidak jauh dari Makkah ketika mereka mendengar kabar tentang Nabi di Habasyah, pada saat itu mereka bertemu dengan Nabi dalam suatu masjid, lalu mereka berbicara dan bertanya kepada beliau, dan terdapat perkumpulan orang-orang Quraisy di sekeliling Ka’bah, ketika orang-orang tersebut telah selesai bertanya kepada Nabi tentang semua yang mereka inginkan, Nabi mengaj ak mereka untuk memeluk Islam dan beliau membacakan kepada mereka ayat Al-Qur'an, ketika mereka mendengarkan firman Allah, mata mereka meneteskan air mata, dan mereka menjawab ajakan Rasulullah S untuk memeluk Islam dan mempercayai bahwasanya beliau adalah utusan Allah, dan mereka mengetahui dari Nabi tentang perihal semua tentang beliau yang tertulis di kitab mereka. Ketika mereka beranjak dari sisi Nabi, bebepa orang Quraisy dan Abu Jahal menahan mereka dan berkata, “Celakalah kalian, kalian diutus oleh orang-orang dari agama kalian untuk mendatanginya, akan tetapi belum jelas apa yang kalian tanyakan, akan tetapi kalian meninggalkan agama kalian dan mempercayai apa yang ia katakan kepada kalian, kami tidak pernah melihat orang sebodoh kalian,” mereka menjawab, “Kesejahteraan untuk kalian, kami tidak membodohi kalian, maka bagi kami apa yang kami lakukan dan bagi kalian apa yang kalian lakukan, kami tidak ingin bersantai dalam menerima kebaikan.” Ada yang mengatakan bahwasanya mereka adalah orang-orang Nashrani dari Najran.
    Aku katakan, “Dalam hal ini pilihan yang paling utama adalah apa yang dikatakan oleh Ibnu Jarir.”
    3. Diriwayatkan oleh Al-Haitsami (9/419). Dan An-Nasa’i (1/61) dalam Bab At-Tafsir.