Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Ayat 91 - Imam as Suyuthi : Orang-Orang Yang Lemah Dan Tidak Mampu, Seperti Buta Maka Tidak Diwajibkan Ikut Perang

  1. “Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang'orang yang lemah, orang'orang yang sakit dan atas orang'orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka najkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul'Nya. Tidak ada jalan sedikit pun untuk menyalahkan orang'orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ”
    Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Zaid bin Tsabit bahwasanya ia berkata, “Bahwa dahulu aku menjadi juru tulis Rasulullah Pada waktu menuliskan surat Bara’ah (At-Taubah), aku sedang menaruh pena di telingaku ketika kami diperintahkan berperang. Rasulullah memerhatikan apa yang diturunkan kepadanya ketika tiba-tiba datang seorang buta, lalu bertanya kepadanya, “Bagaimana dengan aku yang buta ini, wahai Rasulullah?” Maka turunlah ayat, “Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah...” (1). Ia meriwayatkan melalui jalur Al- Aufi dari Ibnu Abbas 4® bahwa Rasulullah memerintahkan orang- orang untuk berangkat berperang bersama beliau. Lalu datanglah sejumlah sahabat beliau, di antaranya Abdullah bin Ma’qil Al-Muzanni yang berkata, “Wahai Rasulullah, bawalah kami!” Beliau menjawab, “Demi Allah, aku tidak mempunyai binatang tunggangan untuk membawa kalian.” Mereka pun terpaksa pergi sambil menangis. Mereka berduka karena tidak dapat ikut pergi berjihad karena tidak punya bekal dan kendaraan. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan tidak ada dosa juga atas orang-orang yang datang kepadamu agar engkau memberikan kendaraan kepada mereka...” (2). dan Nama-nama mereka telah disebutkan dalam Al-Mubhamat.

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Keduanya disebutkan oleh Ibnu Katsir (2/502-503) dan ia mengatakan bahwasanya Mujahid berkata, “Ayat ini turun pada Bani Muqarrin bin Muzainah.” Muhammad bin Ka’ab berkata, “Mereka adalah tujuh orang dari Bani Amru bin Auf Salim bin Auf, Bani Waqif Harami bin Amru, Bani Najar Mazin Bin Najar, Abdurrahman bin Ka’ab yang biasa dipanggil dengan “Abu Laila”, Bani Ma’la Salman bin Shakhr, Bani Haritsah Abdurrahman bin Yazid Abu Ablah dan ia yang menginfakkan dirinya, dan Allah menerimanya, Bani Salma bin Amru bin Ganmah, dan Abdullah bin Amru Al-Muzanni.”
    Al-Qurthubi berkata (4/3153): “Ayat ini turun pada ‘Irbad bin Sariyah.” Ada juga yang mengatakan turunnya ayat ini pada Aidz bin Amru, dan ada juga yang mengatakan pada Bani Muqarrin, dan mereka tujuh bersaudara yaitu: Nu’man, Ma’qil, Uqail, Suwaid, Sinan, dan orang yang ketujuh tidak disebutkan namanya.”
    2. Lihat sebelumnya.