Asbabun Nuzul Surat An-Nahl Ayat 103 - Imam as Suyuthi : Tudingan Bahwa Al-Quran Berasal Dari Manusia Yang Kemudian Diajarkan Kepada Nabi Muhammad

  1. “Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, “Sesungguhnya Al~Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad). ” Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya adalah bahasa Ajarn, sedang Al-Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang jelas.”
    Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas dengan sanad dha’if, ia mengatakan, “Bahwa dahulu Rasulullah & mengajar seorang penyanyi laki-laki bernama Bal’am. ia adalah seorang yang berbahasa non-Arab. Sementara itu, orang-orang musyrik melihat beliau keluar masuk rumah Bal’am.” Mereka berkata, “Ia (Muhammad) diajar oleh Bal’am.” Kemudian Allah menurunkan ayat, “Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, “Sesungguhnya Al-Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad). ” (1) Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur Hushain dari Abdullah bin Muslim Al-Hadhrami, ia mengatakan, “Kami mempunyai dua orang hamba sahaya, yang satu bernama Yasar dan satunya lagi bernama Jabr. Keduanya adalah orang Sisilia. Mereka berdua suka membaca kitab milik mereka lalu mengajarkannya. Suatu ketika Rasulullah lewat di depan keduanya dan mendengar bacaan keduanya.” Orang-orang lalu berkata, “Sesungguhnya ia (Muhammad) belajar dari mereka berdua.” Kemudian turunlah ayat tersebut. (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Ibnu Jarir (14/120) menyebutkan dalam Tafsir-nya.
    Ibnu Katsir berkata (2/763): Az-Zuhri meriwayatkan dari Sa’id bin Al-Musayyab bahwa yang mengatakan hal tersebut adalah seorang laki-laki musyrik yang dahulu pernah menjadi penulis wahyu bagi Rasulullah S tetapi kemudian keluar dari Islam dan melakukan kebohongan dengan ucapan ini. Ada pula yang mengatakan bahwa yang mengatakan hal tersebut adalah Salman Al- Farisi.
    2. Lihat Tafsir Ibnu Katsir di atas dan Tafsir Ibnu Jarir. Al-Qurthubi mengumpulkan seluruh nama- nama mereka. Dia mengatakan, “Dahulu ada budak milik Al-Mughirah yang bernama Ya’isy serta dua orang budak beragama Nashrani milik Ibnu Al-Hadhrami, namanya yang satu Yasar dan yang lainnya bernama Jabr. Ats-Tsa’labi mengatakan bahwa salah satu di antara keduanya bernama Nabat bergelar Abu Fukaihah dan satunya lagi bernama Jabr. Keduanya adalah orang Sisilia yang bekerja membuat pedang. Mereka berdua biasa membaca Taurat dan Injil.”
    Ada pula yang mengatakan, "Namanya adalah Adas yang menjadi budak dari Utbah bin Rabi’ah.” Ada pula yang mengatakan, “Namanya Abis yang menjadi budak dari Huwaithib bin Abdul Uzza serta Yasar Abu Fukaihah mantan budak Ibnu Al-Hadhrami. Kedua budak itu telah masuk Islam. Adapun semua pendapat ini adalah sesuatu yang sifatnya kemungkinan dan tidak bertentangan satu sama lain. Sebab, tidak mungkin memberi isyarat kepada mereka semua dan menyangka bahwa merekalah yang mengajar Rasulullah. (5/3905)