Asbabun Nuzul Surat Thaha Ayat 131 - Imam as Suyuthi : Nabi Mengutus Seorang Untuk Meminjam Gandum Kepada Orang Yahudi, Tapi Ia Menolak Dan Memilih Gadai

  1. “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. ”
    Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Mardawaih, Al-Bazzar, dan Abu Ya’la meriwayatkan dari Rafi’, ia berkata, “Suatu ketika Rasulullah menjamu seorang tamu. Beliau lalu mengutusku menemui seorang laki-laki Yahudi untuk meminjam gandum dan akan dibayar bulan Rajab. Laki-laki tersebut berkata, “Tidak, kecuali dengan gadai.” Aku kemudian menemui Nabi & dan menceritakan apa yang terjadi kepada beliau. Beliau lalu berkata, “Ketahuilah, demi Allah, sungguh aku adalah orang yang dipercaya di langit dan di bumi.” Belum sampai aku keluar dari sisi beliau hingga turunlah ayat, “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka.” (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Dha’if: Al-Haitsami (4/126) meriwayatkan dalam AbMajma. Di dalam riwayat tersebut terdapat Musa bin Ubaidah Az-Zaidi, ia adalah orang yang dha’ if. Lihat pula: Ibnu Jarir (16/169).
    Al-Qurthubi berkata (6/4438): “Hal ini saling bertentangan karena surat ini adalah surat Makkiyyah sedangkan kisahnya terjadi di Madinah dan disebutkan dalam akhir kehidupan Nabi B. Sebab, beliau meninggal dunia sementara pakaian besinya beliau gadaikan kepada seorang Yahudi...
    Secara zhahir, ayat ini selaras dengan ayat sebelumnya. Hal tersebut karena Allah mencela mereka karena tidak mau mengambil pelajaran atas apa yang menimpa umat-umat terdahulu, kemudian Allah mengancam mereka akan mendatangkan siksaan yang disegerakan. Selanjutnya Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya untuk menganggap enteng perbuatan mereka, bersabar menghadapi ucapan mereka dan berpaling dari apa yang mereka miliki berupa dunia. Sebab, semua itu akan lenyap dan mendatangkan kepada kehinaan.