Asbabun Nuzul Surat Al-Hajj Ayat 11 - Imam as Suyuthi : Orang Yang Menisbatkan Islam Dengan Keadaan, Jika Ia Dalam Keadaan Beruntung Ia Memuji Islam Dan Jika Buruk Ia Menghinanya

  1. “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata."
    Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia mengatakan, “Bahwa dahulu ada seorang laki-laki yang datang ke Madinah untuk masuk Islam. Ketika istrinya melahirkan anak laki-laki dan kudanya berkembang biak, maka ia berkata, “Ini (Islam) adalah agama yang baik.” Ketika istrinya tidak melahirkan anak laki-laki dan kudanya tidak berkembangbiak, maka ia berkata, “Ini adalah agama yang buruk.” Maka Allah menurunkan ayat, “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi.” (1) Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari jalur Athiyyah dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Ada seorang laki-laki Yahudi yang masuk Islam. Setelah itu penglihatannya hilang, begitu pula dengan harta dan anaknya. Dia menganggap Islam membawa sial kemudian berkata, “Aku tidak mendapatkan kebaikan pada agama ini. Penglihatanku hilang, hartaku habis dan anakku meninggal dunia.” Maka turunlah ayat, “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi.” (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: Al-Bukhari (4742) dalam Bab At'Tafsir.
    2. Sanadnya sangat lemah, di dalamnya terdapat perawi Athiyyah Al-Ufi yang biografinya sudah disebutkan sebelumnya.
    Al-Qurthubi (6/4549) menuturkan hadits ini dan mengatakan, “Bahwasanya Syaibah bin Rabi’ah berkata kepada Nabi S sebelum beliau menyatakan dakwah secara terbuka, “Berdoalah kepada Tuhanmu untuk memberiku rezeki berupa harta, unta, kuda, dan anak sehingga aku merasa aman bersamamu dan aku berbuat adil terhadap agamamu.” Beliau lalu berdoa sehingga Allah memberikan Rabi’ah apa yang diharapkannya. Selanjutnya Allah ingin mengujinya —padahal Allah sebenarnya Maha Mengetahui— dengan cara mengambil kembali rezeki yang telah diberikan kepadanya setelah masuk Islam. Rabi’ah lalu murtad (keluar) dari Islam. Maka Allah Tabaraka wa Ta ala menurunkan ayat ini.
    Ibnu Katsir meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas, dahulu orang-orang Arab badui datang kepada Nabi B untuk masuk Islam. Ketika mereka kembali ke negerinya dan mendapatkan hujan, kesuburan, dan perkembangbiakan ternak, maka mereka berkata, “Sesungguhnya agama kita ini sangat baik sehingga kita perlu berpegang kepadanya.” Sedangkan apabila mereka mendapatkan kemarau, perkembangbiakan yang tidak baik, dan paceklik, maka mereka mengatakan, “Dalam agama kita tidak ada sedikit pun kebaikan...” Maka Allah menurunkan kepada Nabi-Nya ayat, “Dan di antara manusia... ”(A1-Hajj: 11). Lihat: Ibnu Katsir (3/296).