Asbabun Nuzul Surat Al-Mukminun Ayat 76 - Imam as Suyuthi : Orang-Orang Quraish Yang Memakan Bulu Dan Darah

  1. “Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan adzab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.”
    An-Nasa'i dan Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Abu Sufyan mendatangi Nabi. Abu Sufyan berkata, “Wahai Muhammad, aku meminta tolong kepadamu atas nama Allah dan hubungan kekerabatan kita. Kami benar-benar telah makan Al-Ilhiz (bulu dan darah).” Maka Allah menurunkan ayat, “Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan adzab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.” (1) Al-Baihaqi meriwayatkan dalam kitab Ad-Dala'il dengan menggunakan redaksi; Bahwasanya Tsumamah bin Atsal Al-Hanafi ketika dibawa ke hadapan Nabi sebagai tawanan perang, maka beliau membebaskannya. Tsumamah lalu masuk Islam lalu pergi ke Makkah. Setelah itu ia pulang ke Yamamah. Ia kemudian menghalang-halangi pengiriman bahan dari Yamamah ke Makkah, sehingga orang-orang Quraisy memakan bulu dan darah. Abu Sufyan lalu mendatangi Nabi. Dia berkata, “Bukankah engkau merasa bahwa dirimu diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam?” Beliau menjawab, “Benar.” Abu Sufyan berkata, “Engkau benar-benar telah membunuh nenek moyang dengan senjata dan membunuh anak-anak dengan rasa lapar.” Maka turunlah ayat tersebut. (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: An-Nasa'i (372) dalam Bab At-Tafsir dan Al-Hakim (2/428).
    Maksud Al-Ilhaz adalah sesuatu yang terbuat dari campuran daging dan bulu unta kemudian dipanaskan di atas api untuk kemudian dimakan secara bersama-sama.
    2. Shahih: Al-Haitsami (7/73) meriwayatkan dalam AhMajma, di dalamnya ada perawi Ali bin Al- Husain bin Waqid yang dianggap tsicjah oleh An-Nasa'i, tetapi dianggap dha’ if oleh Abu Hatim. Ibnu Katsir menuturkan hadits ini dan mengatakan; Rasulullah S berdoa untuk kemadharatan kaum Quraisy ketika mereka menentang beliau. Beliau berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku atas mereka dengan menimpakan tujuh tahun paceklik sebagaimana tujuh tahun pacekliknya Nabi Yusuf. ”
    Aku (Ibu Katsir) mengatakan; Hadits tersebut ashal (dasar)nya diriwayatkan oleh Al-Bukhari (4693) dalam Bab At-Tafsir, dan Muslim (2798) dalam Babfi Sifat AhQiyamah.
    Al-Qurthubi juga menuturkannya. Antara lain bahwasanya Tsumamah berkata, “Demi Allah, aku tidak akan mendatangkan kepada kalian meskipun satu butir gandum dari Yamamah.” Dalam hadits tersebut juga disebutkan; Allah menyiksa kaum Quraisy dengan paceklik dan kelaparan sehingga mereka makan bangkai, anjing, dan AhllhiZ' Lihat: Al-Qurthubi (6/4676 - 4677).